Jumat, 04 Agustus 2017

Hari Pertama DCF 2017, Anji Jadi Bintang Utama Jazz Atas Awan

“…Oh Tuhan ku cinta dia, ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia. Utuhkanlah rasa cintaku di Hatiku. Hanya padanya, untuk dia...”

Begitu lirik refrain lagu berjudul Dia yang serentak dinyanyikan ribuan penonton seperti koor raksasa dalam balutan udara dingin khas Dieng.

Suguhan menawan itu terjadi di ujung penampilan terakhir Anji (37) di Jazz Atas Awan yang merupakan salah satu rangkaian acara Dieng Culture Festival (DCF) 2017 yang mendapat dukungan publikasi dan promosi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Asdep Pengembangan Pasar Personal, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara di Kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (4/8) malam.

“Yang punya dia semoga dikekalkan cintanya. Yang masih sendiri semoga dapati si dia di sini,” ujar Anji di sela-sela menyanyikan lagu sejuta umat tersebut.

Ratusan penonton yang duduk beralas terpal plastik berwarna orange, tepat di panggung pun kompak membalasasnya: ”Amieeeen…”.

Anji, eks vokalis Drive yang kini bersolo karier, tampil sebagai penampil terakhir Jazz Atas Awan pada malam pertama.

Penyanyi bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto ini tidak memainkan gitar sebagaimana biasanya kalau dia manggung.

“Saya nyanyi aja, ga main gitar, habis dingin banget. Ada rizal yang mengiringi saya dengan gitar,” ujarnya.

Sebelum itu, Anji yang mengenakan jas panjang tebal berwarna kelabu, sarung tangan hitam, dan penutup kepala (balaklava) juga berwarna hitam, menyanyikan salah satu lagu barunya yang belum pernah dinyanyikan dimanapun.

“Please boleh direkam tapi jangan di-upload ya,” pinta Anji kepada penonton sebelum menyanyikan lagu tersebut.

Menurut Anji, lagu terbarunya ini terinspirasi dari pasangan sejoli yang sudah bertahun-tahun pacaran tapi tak berujung ke pernikahan.

“Pacarannya bertahun-tahun tapi kandas. Jadinya justru sama orang yang baru 3 bulan kenal, seperti itu inti lagunya,” ungkap pelantun sejumlah lagu ngehits seperti Kekasih Terhebat dan Bidadari Tak Bersayap.

Usai menyanyikan lagu itu, Anji membawakan musikalisasi puisi berjudul Lubang Untukmu.

“Aku rela menjelma menjadi lubang untuk mayatmu. Aku ingin menjadi bahagia untukmu. Walau kamu tak tahu hadirku, tak masalah untukku. Sampai nanti waktu berganti. Aku dan dirimu jadi satu…” begitu puisi yang dilantukan seperti nyanyian oleh Anji.

Anji juga menyanyikan lagu kelanjutan dari lagu Dia. Liriknya seperti ini: ”Jadi teman hidupku, katakana yes i do”.

Namun dari sekian lagu yang dibawakan Anji, tak bisa dipungkiri lagu Dia paling ditunggu-tunggu ratusan pengunjung dan mendapat sambutan hangat penonton baik yang berada di dalam lapangan maupun di luar pagar.

Sebelum menutup penampilannya, Anji mengimbau penonton untuk datang kembali ke venue Sabtu (5/8) malam untuk menyaksikan bintang utama lainnya. “Besok malam ada Katon Bagaskara, jangan lupa datang lagi ke sini ya,” pinta Anji.

Pantauan TravelPlus Indonesia meskipun dingin menusuk tulang, ratusan penonton tetap bertahan hingga akhir pertunjukan yang ditutup dengan pesta kembang api.

Untuk menghalau dingin, hampir semua penonton yang berdatangan dari Jakarta, Jogja, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya mengenakan jaket parka, raincoat, ataupun sweater dilengkapi sarung tangan, kaos kaki tebal, dan topi ataupun balaklava.

Tak sedikit pula yang mengenakan sarung dan kain sebagai selimut penghangat.

Maklum suguhan musik yang menjadi salah satu andalan CDF 2017 ini digelar di dataran tinggi terbesar kedua di dunia. Lokasi acaranya berada di ketinggian 2093 mdpl dengan suhu menyentuh angka 4 derajat celcius, jadi wajar penontonnya kedinginan.

Usai menyaksikan Jazz Atas Awan malam pertama, pengunjung tidak langsung pulang ke sejumlah homestay, melainkan mampir ke warung-warung makan.

Ada yang memesan nasi goreng, sate kambing, mie ongklok, mie rebus, jagung manis, singkong keju, kopi, wedang ronde dan lainnya.

Tak sedikit yang mampir ke deretan stand merchandise untuk memborong kaos bertuliskan Jazz Atas Awan ataupun Dieng Culture Festival, juga sarung tangan, kaos kaki, jaket, sandal gunung, topi, tas, dan lainnya.

Alhasil sejumlah pedagang pun kecipratan untung. Salah satunya Ibu Slamet pemilik Warung Klotok tak jauh dari venue acara yang mengaku lebih untung berjualan saat ada penyelengaraan DCF ke-8 ini.

“Gara-gara DCF ini dagangan saya laris manis,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: dok. yasin & adji

Captions:
1. Anji jadi bintang utama Jazz Atas Awan di Dieng Culture Fesftival (DCF) 2017.
2. Para penonton Jazz Atas Awan Kenakan jaket, sweater, dan lainnya untuk melawan dingin.
3. Aksi Anji saat menyanyikan lagi andalannya berjudul Dia.
4. Penonton jazz ikut bernyanyi sambal merekam aksi Anji.
5. Sejumlah merchandise DCF ke-8 laris manis begitupun dengan bermacam makanan dan minuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.