Kenapa bisa begitu? Karena Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya begitu yakin lewat program Co-Branding Wonderful Indonesia (WI) ini bisa menghemat anggaran sampai 90 persen.
“Saya berpikir melakukan co-branding ini terutama karena ingin menghemat anggaran. Kalau kita bisa menghemat anggaran, maka anggaran sisa bisa kita alokasikan ke pos-pos kegiatan promosi lain secara lebih maksimal. Dari total 100% biaya yang seharusnya kita keluarkan, saya punya target kita cukup membiayai 10%. Artinya, melalui kerjasama co-branding, kita bisa berhemat hingga 90%,” ungkap Arief Yahya sebagaimana ditulisnya dalam CEO Message #24 yang berjudul Co-Branding Wonderful Indonesia, beberapa waktu lalu.
Arief Yahya menjelaskan selama dua tahun lebih Kemenpar berjuang mendongkrak brand equity Wonderful Indonesia dengan hasilnya sangat menggembirakan.
“Pada 2013, Wonderful Indonesia praktis tidak dikenal oleh dunia, namun pada 2015 peringkatnya berada di posisi 47 atau naik 100 peringkat, dari 141 negara. Sementara itu, brand Amazing Thailand berada di peringkat 83, dan Malaysia Truly Asia di peringkat ke-96. Tak hanya itu, kini Wonderful Indonesia sudah menjadi “global brand” karena exposure kita di mancanegara sudah cukup massif,” terangnya.
Brand Wonderful Indonesia kini sudah diperhitungkan di domestik maupun di mancanegara, maka sekaranglah saatnya melakukan sebanyak mungkin co-branding dengan berbagai pihak.
“Karena brand-nya sudah kuat maka kini berbagai pihak mulai bangga menyematkan brand Wonderful Indonesia ke produk atau atribut mereka. Inilah the power of brand,” ungkapnya.
Menurut Arief Yahya, saat ini mulai banyak pemilik brand yang memintanya agar brand Wonderful Indonesia bisa disematkan di kemasan produk mereka.
“Salah satunya adalah brand Papatonk, produk shrimp crackers yang dipasarkan di Cina dan diposisikan sebagai Indonesian premium brand. Dengan bangga brand ini menyematkan brand Wonderful Indonesia dengan tambahan kata-kata: “The Official Snack Ambassador for Indonesian Tourism,” ungkapnya.
“Salah satunya adalah brand Papatonk, produk shrimp crackers yang dipasarkan di Cina dan diposisikan sebagai Indonesian premium brand. Dengan bangga brand ini menyematkan brand Wonderful Indonesia dengan tambahan kata-kata: “The Official Snack Ambassador for Indonesian Tourism,” ungkapnya.
Terbukti setelah memasang logo Wonderful Indonesia penjualannya langsung melesat. Sampai sekarang penjualannya sudah mencapai 3 juta pack. “Artinya melalui co-branding, Wonderful Indonesia terbukti mampu me-leverage brand tersebut,” ujarnya.
Sejak itu, semakin banyak brand “meminang” brand Wonderful Indonesia. Oleh karena itu kemenpar membuka kesempatan seluas-luasnya kepada pihak lain untuk melakukan co-branding.
Kata Arief Yahya setidaknya dua keuntungan yang didapat dengan co-branding. Pertama, brand Wonderful Indonesia akan ada di mana-mana baik domestik maupun mancanegara. Kedua, bisa menghemat anggaran promosi dengan cara sharing resources dengan partner.
Adapun partner yang bisa dijajaki untuk co-branding anatra lain dengan dinas pariwisata (Dispar) seluruh Indonesia dengan memasang/menempelkan logo Wonderful Indonesia di gerbang masuk atau landmark di pusat destinasi wisatanya. Bisa juga dengan bus-bus pariwisata.
Bentuk lain co-branding adalah dengan para pemilik brand seperti Papatonk di atas. Mereka bisa menempelkan logo Wonderful Indonesia di produk atau kemasannya.
Jenis produknya bisa bermacam-macam mulai dari makanan, minuman, kosmetik, fesyen, dan lain-lain.
Misalnya co-branding dengan Indofood.
“Kita tahu Indomie sudah dipasarkan di sekitar 80 negara. Di Arab Saudi dan Nigeria Indomie bahkan sudah menjadi household brand. Kalau Wonderful Indonesia bisa co-branding dengan Indomie di 80 negara pasti luar biasa. Begitu juga co-branding dengan Kopiko (Mayora) yang menjadi market leader di Cina atau Extra Joss (Kalbe) yang nomor satu di Filipina,” jelasnya.
Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Hariyanto menjelaskan data terakhir list brand yang akan di-follow-up untuk kerjasama co-branding WI, berjumlah puluhan brand.
Ada brand Secret Garden, Krisna Oleh-Oleh, dan Sababay Wine, Sosro, Mayora, Garuda Food, Indo Food, Poligon, Inaco, Kompas Gramedia, Sahid Group, BNI, Telkomsel, Panorama Group, D’Cost, Sido Muncul, dan Martha Tilaar.
Di samping itu ada Alleira Batik & Gaia, Summarecon, Pertamina Pelumnas, Tiket.Com, JJ Royal Coffee, Bon Gout, Achilles, Javara, Sunpride, Sarinah, Rumah Zakat, QNB, Munik, dan beberapa brand lagi usulan dari Majalah Swa.
“Statusnya ada yang tengah penjajakan, dan beberapa lagi sudah siap MoU antara lain dengan Sahid Group, Tiket.Com, Alleira Batik & Gaia, Panorama, Bon Gout, Achilles, Sunpride, Krisna Oleh-Oleh, Secret Garden, dan Munik,” ungkap Hariyanto kepada TravelPlus Indonesia usai menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Target Pasar Wisata Bahari 10 Destinasi Prioritas Pariwisata tahun 2017 yang diselenggarakan Kemenpar lewat Asisten Deputi (Asdep) Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara di Patuno Resort & Hotel, Pulau Wangi Wangi, Wakatobi, Jumat (28/7) pagi.
“Jumat ini, saya dengan Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar, Pak Putu Ngurah akan bertemu dengan Shosho wakil owner Secret Garden, kemudian dengan owner Krisna Oleh-Oleh Ida Bagus Adji Krisna di Bali untuk menjajaka co-branding. Keesokannya, Sabtu (29/7) pukul 11 siang, dilanjutkan dengan bertemu CEO Sababay Wine Evy Gozali,” ungkapnya.
Hariyanto menambahkan tanggal 10 Agustus mendatang, pihaknya akan menggelar acara bertajuk Wonderful Indonesia Co-Branding Forum (WICF) 2017 di Jakarta dengan menghadirkan Menpar Arief Yahya sebagai keynote speech dan sejumlah narasumber berkompeten.
“Salah satu mata acaranya ada Memorandum of Understanding atau MoU Co-Branding Wonderful Indonesia Ceremonial dengan beberapa brand industri berkelas premium,” pungkasnya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok.kemenpar
Captions:
1. Menpar Arief Yahya yakin Co-Branding Wonderful Indonesia bisa hemat anggaran 90%.
2. List brand yang ikut di-follow-up ikut program Co-Branding Wonderful Indonesia.
3. Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Hariyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.