Sabtu, 07 Mei 2016

Inilah Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah ATF 2016 di Bandung

Asia Tourism Forum (ATF) 2016 resmi dibuka Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Sabtu (7/5) pukul 9.30 WIB. Tercatat ada 460 peserta dari 21 negara yang ikut konferensi the 12th Biennial Conference of Hospitality and Tourism Industry in Asia, bertema "a New Approach to Wonderful Tourism" ini.

Usai membuka acara Menpar Arief Yahya mengatakan ATF ini diadakan untuk melihat perkembangan pariwisata terutama dilihat dari aspek akademisi, sejaumana kualitas mahasiswa pariwisata Indonesia dengan negara lain, begitupun dengan pengajarnya. “Jadi kita bias branch mark student kita dan yang lainnya. Dosen kita dengan dosen dari negara lainnya. Termasuk juga untuk menyiapkan SDM kita," jelasnya.

Forum ini, lanjut Arief Yahya juga bisa menjadi wahana belajar bagi para pelaku industri pariwisata di Indonesia.

Menurut mantan Dirut PT Telkom ini, ada dampak positif lain yang diperoleh Indonesia sebagai tuan rumah ATF 2016 ini, terlebih Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tengah menyiapkan serta mensertifikasi SDM-SDM unggul di bidang pariwisata.

"Impact-nya pasti besar. Orang Indonesia bisa banyak belajar. Dan dari belajar itu kita harapkan sertifikasi kita akan lebih cepat. Jadi, kita ingin mensertifikasi sejumlah 500 ribu orang Indonesia pada tahun 2019," terangnya.



Kata Arief Yahya Indonesia perlu mencontoh sejumlah negara yang sukses memajukan industri pariwisatanya dengan cara melibatkan dunia akademisi.

“Hongkong, Korea Selatan, dan Thailand. Adalah contoh negara-negara yang sukses mengembangkan pariwisata melalui kolaborasi dengan para ahli pendidikan di bidang pariwisata,” ungkapnya.

Direktur Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ahman Sya menambahkan konferensi ATF ini merupakan sebuah bentuk dari inovasi atau penyegaran baru terhadap bidang ilmu pariwisata dalam konteks pengembangan pariwisata ke depan. “Jadi ATF ini sangat penting bagi Indonesia dan manfaat banyak sekali," kata Ahman kepada Travelplusindonesia sebelum acara pembukaan ATF 2016 di depan Gedung Sate.

Forum ini, sambung Ahman menjadi jalan baru bagi para akademisi untuk kembali berfikir dan memanfaatkan ilmu untuk mengembangkan kepariwisataan. "Ilmu itu bukan untuk ilmu. Ilmu itu untuk diimplementasikan, dipraktekkan di lapangan. Jadi harus dimanfaatkan sebaiknya untuk menegmbakan dan memajukan pariwisata kita," tegasnya.

Menurut Ahman Menpar Arief Yahya saat ini mengembangkan banyak hal termasuk konsen dengan pengembangan SDM. “Pak Arief Yahya itu sebenarnya juga menggabungkan antara praktik di lapangan dengan pengalaman beliau di lapangan dan dengan kajian-kajian teoritis selama ini. Bahkan dalam hal-hal tertentu, landasan teoritis banyak ketinggalan dibandingkan dengan pengalaman yang digagas beliau di lapangan," ungkap Ahman.

Terkait tema yang diangkat ATF 2016 ini, Ahmansya menambahkan perhelatan ATF 2016 merupakan sarana untuk mempekenalkan sekaligus mengukuhkan bahwa pariwisata Indonesia itu penuh pesona dan memang wonderful. “Biar dunia tahu, pariwsta kita punya segalanya, Indonesia adalah center of excelent pariwisata di Asia,” tambah jebolan S2 Belgia ini.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan sangat menyambut baik atas diselenggarakannya konferensi dua tahunan ini di Kota Bandung. Hal ini sejalan dengan program Pemprov Jawa Barat yang tengah mendorong serta mengembangkan potensi pariwisata di Jawa Barat yang kurang lebih berjumlah 350 buah, terdiri dari gunung, rimba, laut, air, pantai, sungai, dan seni budaya atau disingkat "gurilaps".

"Jadi Jawa Barat ini terkenal dengan gurilaps. Gunung, rimba, laut, air, pantai, sungai plus seni budaya. Dan kita juga sekarang sedang mengembangkan wisata-wisata ziarah," ujar Wagub dalam sambutannya.

Menurut sang Naga Bonar ini ATF 2016 dapat berdampak positif bagi industri pariwisata di Jawa Barat. Terlebih saat ini Pemprov Jawa Barat pun tengah mendorong Ciletuh dan Gunung Padang agar menjadi program prioritas pariwisata nasional.

Untuk mewujudkan itu, lanjut Deddy Mizwar Pemprov Jabar tengah gencar melakukan berbagai pelatihan SDM dan promosi untuk kedua destinasi tersebut. “Aksesibilitas atau pembangunan infrastruktur menuju dua destinasi itu pun tengah dilakukan,” ungkapnya.

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Dr. Anang Sutono, CHE menambahkan ATF 2016 ini digelar bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan membentuk jaringan di antara peneliti, praktisi di bidang industri pariwisata, dan pembuat kebijakan untuk kolaborasi penelitian lebih lanjut.

Networking ini bertujuan utama untuk pengembangan pemasaran dan manajemen pariwisata di Asia,” terangnya.

Menurut Anang penyelengaraan ATF 2016 ini juga untuk mencapai visi STP Go Global dan misi menjadi simpul (Hub) pembaharu pendidikan tinggi pariwisata di seluruh Indonesia.

ATF 2016 ini, lanjut Anang sekaligus mem-branding STP Bandung dalam konteks -standard global, mem-branding Kota Bandung sebagai The Capital City of Asia Africa dengan Non Align Movement Block Countries (gerakan non blok), mem-branding Kota Bandung sebagai Creative City dan Arts and Culinary City, dan mem-branding Jabar serta Indonesia dengan beragam pesonannya yang menakjubkan, wonderful tourism for wonderful people.

“Forum ini juga menjadi moment of truth bagi tourism researcher, educators, dan lainnya bahwa mereka masuk komunitas global, dan bahwa membuktikan kekuatan tourism itu bisa memakmurkan masyarakat,” tegas Anang penuh percaya diri.

Turut hadir pada pembukaan ATF 2016 Founder ATF Prof. Kaye Chon, Ph.D., CHE., FIH., serta jajarannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jawa Barat Nunung Sobari, para Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Jawa Barat, unsur FKPD Kota Bandung, para peserta konferensi, serta para tamu undangan.

Sebelum Menpar Arief Yahya membuka ATF 2016, acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan suguhan Rempak Gendang. ATF 2016 berlangsung 3 hari hingga tanggal 9 Mei. Acaranya selain penyampaian materi degan topik-topik menarik, diskusi, kesimpulan, hiburan kesenian, juga ada kunjungan ke obyek wisata seputar Bandung pada hari terakhir.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: adji & fikri-humas kemenpar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.