Punya sederet keistimewaan, bikin Gunung Semeru jadi dambaan sekaligus incaran banyak pendaki sejak dulu. Buktinya beberapa anggota dan simpatisan TAPAL, pernah menapakkan kaki di Mahameru, puncaknya Gunung Semeru sejak era 80-an.
Fakta tersebut terkuak dalam isi chatting (kiriman teks, audio, video, atau pesan dalam bentuk lain) di WhatsApp Group (WAG) TAPAL & Simpatisan yang kini dihuni 86 anggota dan simpatisan TAPAL, pada Kamis (11/7/24) jelang sore.
TAPAL adalah organisasi mahasiswa pecinta alam (OMPA) yang berbasis di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) - Jakarta.
Topik Mahameru mencuat berawal dari chatting-an sebuah foto bareng beberapa anggota TAPAL saat mendaki Semeru, gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, yang dikirim Budi Ones.
Foto pendakian lawas tersebut, seketika saya dan Endriyo Soeprastiyo kasih emoji jempol (👍).
Tak cuma itu, lantaran tertarik dengan foto itu saya kirim pertanyaan buat Budi Ones. "Lg nanjak gunung apa & thn brp ini ? 👍 Sebelum era Alpina booming kayaknya nih hehehe. Sehat2 semua🙏".
Bukan si pengirim foto itu yang menjawab pertanyaan saya, melainkan Kepsek Agus. "Ke Gunung Semeru tahun 1983," ujarnya.
"Kereeen...saluuut 👍. Sy baru ke Atapnya Jawa selepas liputan reformasi, sampe skrg blum ke sana lagi...," balas saya seraya menjelaskan bahwa saat ini pendakian ke puncak gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (Mdpl) itu sepertinya masih ditutup lantaran statusnya, sama seperti Gunung Merapi dan andai sudah dibuka, pasti kembali jadi salah satu gunung yang ramai peminatnya.
"Betul. Sudah banyak yang kangen camping di Ranu Kumbolo. Lanjut ke Mahameru," timpal Kepsek Agus lagi.
Tak lama berselang, Kepsek Agus menjelaskan anggota TAPAL cowok di foto yang mendaki gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut adalah Adieb, Seno, dirinya (Agus Kepsek), dan almarhum Lili Permana. "Plus satu cewek: Erwin," terangnya.
Penjelasan itu dikomentari Irma, anggota TAPAL lainnya. "Ceweknya kenapa cuman 1, yang laen kemane.., mantap mba Erwin..💪👍".
Kepsek Agus kembali memberikan info lagi bahwa setelah tahun 1983 juga ada kelompok TAPAL yang mendaki Gunung Semeru. Kata dia, cewek Tapal yang juga sampai di puncak Semeru adalah Gita. "Bareng kelompok Maing. Tahun brp itu ya Gita?" tanyanya.
Pembicaraan seputar memori pendakian gunung yang memiliki kawah di puncak bernama Jonggring Saloko ini terus berlanjut. Saya sempat menginformasikan bahwa Semeru itu salah satu gunung yang termasuk dalam daftar Seven Summits Indonesia.
Ini daftar lengkapnya: pertama, Puncak Carstensz Pyramid di Pegunungan Jaya Wijaya atau atapnya Papua yang berketinggian 4.884 Mdpl, sekaligus menjadi salah satu dari Seven Summits dunia.
Kedua Gunung Kerinci, atapnya Sumatra (3.805). Ketiga, Gunung Rinjani, atapnya Nusa Tenggara (3.726).
Keenam Gunung Binaiya, atapnya Kepulauan Maluku (3.027). Terakhir atau ketujuh Gunung Bukit Raya, atapnya Kalimantan wilayah Indonesia dengan ketinggian 2.278 Mdpl.
Diujung penjelasan saya tentang Seven Summits Indonesia yang mendapat dua emoji jempol dari Widyarini dan Buche tersebut, saya sisipkan pertanyaan begini: "Sapa yg udah semuanya ? Saluuuut 🙏".
Irma yang pernah mendaki Gunung Semeru berdua dengan saudaranya tahun 1992, langsung berkomentar. "Yg udeh cuman no 4 doang.., yg gunung laennye, nyusul yak.
🤪," ungkapnya.
Saya pun langsung membalasnya. "Saluuuut kakaaaak... Dicicil ya 🤭".
Chatting-an tentang memori Mahameru makin seru. Tak lama kemudian, penghuni WAG TAPAL & Simpatisan lainnya, Widyarini mengirimkan beberapa foto spot-spot menarik di Gunung Semeru dan satu foto dengan keterangan berbunyi: " Puncak G. Semeru (2017), Alhamdulillah".
Disambung Uud_45nto yang mengirim fotonya sendiri di Mahameru, lalu dia menjelaskan bahwa lokasi dalam foto tersebut paling sering dipakai sebagai tempat foto para pendaki yang sukses menggapai Mahameru.
Namun fotonya itu dapat guyonan dari Bobby. "Cakep tuh foto, info dong lokasi studionya 🙏". Dan langsung dibalas Uud_45nto begini : "Gunung Sahari 🤣🤣".
Selanjutnya Bobby mengirimkan pesan yang berisi tentang keinginannya mendaki dua dari Seven Summits Indonesia yang saya tulis di atas. "Angan-angan pengen ke no 3 (Gunung Rinjani) & no 4 (Gunung Semeru) namun apa daya tangan tak sampai," ungkapnya.
Saya pun membalas keinginannya itu. "Mugi2 terealisir bang, gaskeuuun 💪💪💪".
Lantaran chatting-an tentang pendakian Gunung Semeru makin asyik, saya pun pun mengirimkan link YouTube lagu bertajuk Mahameru by Dewa 19, dengan captions: "Ini spesial buat anggota & simpatisan TAPAL yg udeh menapakkan kakinya di Atapnya Jawa 🙂👍".
Begitu judul tulisan yang dikirim Alifu alias Ismail Alif, anggota senior TAPAL lainnya yang biasa disapa Maing. Tulisannya yang cukup panjang itu sekaligus menjawab pertanyaan Kepsek Agus di atas.
Diawal tulisan Alifu menjelaskan bahwa tahun 1987 TAPAL mengirim tim ke Semeru, terdiri atas Sampurno, Gita. Agung, dan dia sendiri sebagai ketua Tim serta Dudiek (simpatisan).
Di alinea seterusnya, Alifu menguraikan kisah perjalanan hingga sukses menggapai Mahameru dengan segala macam hambatan, antara lain akses jalan, moda transportasinya yang masih minim (baca: sulit) ketika itu.
Diakhir tulisan dia menulis begini: "Buat saya pengalaman mendaki gunung ini sangat luar biasa. Alhamdulillah, hampir semua personal tim pendakian Gunung Semeru masih dalam kondisi sehat sampai sekarang.
***
Usai membaca sekilas tulisan bermuatan memori pendakian lama itu, saya dan beberapa rekan lain langsung memberi emoji jempol.
"Ada foto2nya bang? Klo ada, izin nanti sy muat di weblog TravelPlus Indonesia," tanya saya.
"Da pade burem. Hampir 30 taon di album," balas Alifu.
"Gpp bang, makin burem makin bersejarah & tak ternilai hehehe," ungkap saya seraya menjelaskan sebaiknya foto-foto di album tersebut difoto lagi satu persatu, lalu dikirim dengan format HD biar kualitasnya tidak berkurang.
Tulisan Alifu itu juga dikomentari Widyarini begini. "Baru tau ceritanya, nekad jg ya Maing, dkk ke Semeru dgn persiapan spt itu. Alhamdulillah sehat dan selamat semuanya".
***
Seperti saya singgung di atas, kalau Semeru merupakan salah satu gunung berapi aktif yang memiliki sederet keistimewaan sehingga ramai peminatnya atau dengan kata lain menjadi gunung dambaan banyak pendaki sejak dulu.
Apa saja keistimewaannya? Sekurangnya ada tiga versi saya, pertama karena berpredikat sebagai Atapnya Jawa dan merupakan salah satu dari Seven Summits-nya Indonesia. Jadi jelas bergengsi, dan ada kebanggaan tersendiri bila bisa menggapai Mahameru, puncaknya.
Kedua, masih banyak spot-spot berpanorama menawan dan instagramable yang natural, bukan buatan. Sebut saja Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta, Oro-oro Ombo, lereng menuju puncak, dan tentu saja suasana di Mahameru.
Keistimewaannya yang ketiga, namanya amat tersohor dan boleh dibilang Semeru merupakan salah satu gunung terpopuler di Indonesia, selain Rinjani di NTB, Kerinci di Sumatera, dan lainnya.
Lalu apa tujuan saya meramu sejumlah memori menggapai Mahameru berdasarkan chatting-an menjadi tulisan ini? Dan apa manfaatnya?
Tujuannya antara lain supaya terdokumentasikan dan terpublikasikan kegiatan petualangan (pendakian, dan lainnya) yang sudah dilakukan oleh anggota dan simpatisan TAPAL secara tim dengan membawa bendera TAPAL maupun yang dilakukan perseorangan tanpa mengatasnamakan TAPAL.
Sebab, kalau memori-memori pendakian usang itu hanya disimpan dalam benak (ingatan) bisa pudar tergerus usia, dan hanya si pemilik memori itu yang tahu bersama rekan-rekannya.
Kalau hanya dikirim ke WAG boleh dibilang yang tahu juga terbatas, cuma penghuni WAG. Istilahnya masih "jeruk makan jeruk".
Tapi kalau diramu/diracik/diolah/diedit menjadi tulisan, konten, dan lainnya lalu dimuat di media online entah itu berkonsep website ataupun weblog, dan atau diunggah juga di ragam medsos kekinian seperti IG, Threads, dan TikTok ditambah lagi dengan menyertakan sederet tagar (#) terkait, membuat memori berkesan, indah, dan tak terlupakan itu ada jejak digitalnya (sampai nanti, kecuali di-delete) sehingga dapat teringat terus karena terdokumentasikan, pun publik/warganet jadi tahu.
Manfaat lainnya, bukan saja nama pendaki yang melakukan pendakian Semeru itu ikut terekspos, pula nama TAPAL berikut kegiatan petualangan jadulnya turut terangkat.
Sudah pernah ada buktinya? Contohnya konten video bertajuk "44 Tahun TAPAL - Silaturahmi Tanpa Batas 2024* yang saya unggah di akun IG saya @adjitropis dengan disertai sejumlah tagar antara lain #tapal, #tapaliisip, #anggotatapal dan #simpatisantapal baru-baru ini, sudah dilihat lebih dari 400 viewers. Begitupun dengan konten video berjudul "Joget Bareng dalam 44 Tahun TAPAL - Silaturahmi Tanpa Batas 2024" di akun TikTok saya @FaktaWisata.id, sudah ditonton 222 viewers.
Termasuk 2 tulisan di TravelPlus Indonesia dengan judul "Lima Fakta Menarik Perayaan 44 Tahun TAPAL - Silaturahmi Tanpa Batas" dan "Ke Acara 44 Tahun Tapal, Kepingan-Kepingan Memori Terangkai Lagi" serta konten video di kanal YouTube saya @kelana180 dengan tajuk "Rusuh & Seru, Beginilah Kalau Anggota dan Simpatisan TAPAL Kumpul". Apalagi link konten video dan tulisan-tulisan tersebut disebarluaskan ke sejumlah WAG komunitas pendaki dan pecinta alam yang saya buat/ikuti.
Belum lagi tulisan-tulisan sebelumnya tentang memori penjelajahan Ujung Kulon tahun 1992 dan lainnya.
Semua itu tentunya membuat keeksis-an TAPAL terpublikasikan, sekaligus namanya kembali terdongkrak.
Naskah: Adji TravelPlus (Jaberio Petrozoa), IG @adjitropis & TikTok @FaktaWisata.id
Foto: dok. TAPAL dari WAG TAPAL & Simpatisan
Captions:
1. Memori lawas pendakian Gunung Semeru oleh tim TAPAL tahun 1983. (dok. Budi Ones)
2. Irma, anggota TAPAL yang mendaki Gunung Semeru tahun 1992 bersama saudaranya. (dok. Irma)
3. Irma berlatar belakang ranu (danau) di Gunung Semeru. (dok. Irma)
4. Uud_45nto sukses sampai di Mahameru. (dok. Uud_45nto)
5. Tim TAPAL di Gunung Semeru tahun 1987. (dok. Alifu alias Maing)
6. Pendaki era 80-an di Gunung Semeru. (dok. Alifu)
7. Irma dan rekan-rekannya, bukti lain kalau Semeru digandrungi pendaki sejak dulu. (dok. Irma)
8. Gunung Semeru jadi salah satu gunung favorit pendaki di Tanah Air. (dok. @adjitropis)
9. Irma dan saudaranya saat mendaki Atapnya Jawa tahun 1992. (dok. Irma)
10. Beberapa arsip tulisan saya terkait TAPAL di TravelPlus Indonesia yang juga diunggah di IG (dok. @adjitropis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.