Selasa, 14 Mei 2024

Nanjak Gunung Dempo, Terpesona 99 Asmaul Husna


Hamparan teh di kaki Gunung Dempo memang menawan. Begitupun panorama danau kawah dari puncaknya yang berketinggian 3.195 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Namun yang membuat hati ini terpesona bukan cuma karena keduanya itu, melainkan pula deretan plang yang memuat 99 Asmaul Husna di sepanjang jalur pendakian (japen)-nya.

Apa itu Asmaul Husna? Buat pendaki muslim tentu tak asing dengan hal itu. Tapi tak ada salahnya, kita kupas sedikit sebelum mengetahui lebih jauh keberadaannya di japen Gunung Dempo via Kampung IV, Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan (Sumsel).

Kata Asmaul Husna berasal dari bahasa Arab yaitu Al Asma’u yang berarti nama dan Al Husna yang bermakna pesta yang indah dan menyenangkan. Dalam kaitannya dengan Asmaul, Husna berarti nama Tuhan yang indah.


Asmaul Husna merupakan nama-nama baik yang menggambarkan keindahan dan sifat-sifat Allah SWT yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an, surat Thaha ayat 8 sebagaimana travelplus kutip dari NU Online.

"Allah tidak ada tuhan selain Dia. Milik-Nyalah nama-nama yang terbaik.(Asmaul Husna).

Data dari Konsultasi Syariah, dari sederet nama terbaik Allah SWT, yang paling terkenal ada 99.

“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493). 

Berikut Ke-99 Asmaul Husna yang TravelPlus kutip dari tafsirweb, yaitu Ar Rahman الرحمن = Yang Maha Pengasih, Ar Rahim الرحيم = Yang Maha Penyayang, Al Malik الملك = Yang Maha Merajai atau menguasai, Al Quddus القدوس = Yang Maha Suci, As Salam السلام = Yang Maha Memberi Kesejahteraan, Al Mu`min المؤمن = Yang Maha Pemberi Keamanan, Al Muhaymin المهيمن = Yang Maha Mengatur, Al Aziz العزيز = Yang Maha Perkasa, Al Jabbar الجبار = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan, dan Al Mutakabbir المتكبر = Yang Maha Megah.


Selanjutnya Al Khaliq الخالق = Yang Maha Pencipta, Al Bari البارئ = Yang Maha Pembuat atau Perancang, Al Musawwir المصور = Yang Maha Membentuk Rupa, Al Ghaffar الغفار = Yang Maha Pengampun, Al Qahhar القهار = Yang Maha Memaksa, Al Wahhab الوهاب = Yang Maha Pemberi Karunia, Ar Razzaq الرزاق = Yang Maha Pemberi Rezeki, Al Fattah الفتاح = Yang Maha Pembuka Rahmat, Al `Alim العليم = Yang Maha Mengetahui, dan
Al Qabdah القابض = Yang Maha Menyempitkan.

Berikutnya Al Basith الباسط = Yang Maha Melapangkan, Al Haafidh الخافض = Yang Maha Merendahkan, Ar Raafi الرافع = Yang Maha Meninggikan, Al Muizz المعز = Yang Maha Memuliakan, Al Mudzil المذل = Yang Maha Menghinakan, Al Samii السميع = Yang Maha Mendengar, Al Bashiir البصير = Yang Maha Melihat, Al Hakam الحكم = Yang Maha Menetapkan, Al `Adl العدل = Yang Maha Adil, dan Al Lathiif اللطيف = Yang Maha Lembut atau Maha Teliti.

Kemudian Al Khabiir الخبير = Yang Maha Mengenal atau mengetahui, Al Haliim الحليم = Yang Maha Penyantun, Al `Azhiim العظيم = Yang Maha Agung, Al Ghafuur الغفور = Yang Maha Memberi Pengampunan, As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi, Al `Aliy العلى = Yang Maha Tinggi, Al Kabiir الكبير = Yang Maha Besar, Al Hafizh الحفيظ = Yang Maha Memelihara, Al Muqiit المقيت = Yang Maha Memberi Kecukupan, dan Al Hasiib الحسيب = Yang Maha Membuat Perhitungan.


Lalu Al Jaliil الجليل = Yang Maha Luhur, Al Kariim الكريم = Yang Maha Pemurah, Ar Raqiib الرقيب = Yang Maha Mengawasi, Al Mujiib المجيب = Yang Maha Mengabulkan, Al Waasi الواسع = Yang Maha Luas, Al Hakiim الحكيم = Yang Maha Maka Bijaksana, Al Waduud الودود = Yang Maha Mengasihi, Al Majiid المجيد = Yang Maha Mulia, Al Baa`its الباعث = Yang Maha Membangkitkan, dan
As Syahiid الشهيد = Yang Maha Menyaksikan.

Selanjutnya Al Haqq الحق = Yang Maha Benar, Al Wakiil الوكيل = Yang Maha Memelihara, Al Qawiyyu القوى = Yang Maha Kuat, Al Matiin المتين = Yang Maha Kokoh, Al Waliyy الولى = Yang Maha Melindungi, Al Hamiid الحميد = Yang Maha Terpuji, Al Muhshii المحصى = Yang Maha Menghitung, Al Mubdi المبدئ = Yang Maha Memulai, Al Mu`iid المعيد = Yang Maha Mengembalikan Kehidupan, dan Al Muhyii المحيى = Yang Maha Menghidupkan

Berikutnya Al Mumiitu المميت = Yang Maha Mematikan, Al Hayyu الحي = Yang Maha Hidup, Al Qayyuum القيوم = Yang Maha Mandiri, Al Waajid الواجد = Yang Maha Penemu, Al Maajid الماجد = Yang Maha Mulia, Al Wahid الواحد = Yang Maha Tunggal, Al Ahad الاحد = Yang Maha Esa, As Shamad الصمد = Yang Maha Dibutuhkan, Al Qaadir القادر = Yang Maha Menentukan, dan Al Muqtadir المقتدر = Yang Maha Berkuasa.


Kemudian Al Muqaddim المقدم = Yang Maha Mendahulukan, Al Mu`akkhir المؤخر = Yang Maha Mengakhirkan, Al Awwal الأول = Yang Maha Awal, Al Aakhir الأخر = Yang Maha Akhir, Az Zhaahir الظاهر = Yang Maha Nyata, Al Baathin الباطن = Yang Maha Ghaib, Al Waali الوالي = Yang Maha Memerintah, Al Muta`aalii المتعالي = Yang Maha Tinggi, Al Barru البر = Yang Maha Penderma, dan At Tawwaab التواب = Yang Maha Penerima Tobat.

Lalu Al Muntaqim المنتقم = Yang Maha Pemberi Balasan, Al Afuww العفو = Yang Maha Pemaaf, Ar Ra`uuf الرؤوف = Yang Maha Pengasuh, Malikul Mulk مالك الملك = Yang Maha Penguasa Kerajaan, Dzul Jalali Wal Ikram ذو الجلال و الإكرام = Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan, Al Muqsit المقسط = Yang Maha Pemberi Keadilan, Al Jami` الجامع = Yang Maha Mengumpulkan, Al Ghani الغنى = Yang Maha Kaya, Al Mughni المغنى = Yang Maha Pemberi Kekayaan, dan Al Maani المانع = Yang Maha Mencegah

Selanjutnya Ad Dhaar الضار = Yang Maha Menimpa Kemudaratan, An Nafi النافع = Yang Maha Memberi Manfaat, An Nuur النور = Yang Maha Bercahaya, Al Hadi الهادي = Yang Maha Pemberi Petunjuk, Al Badi’ البديع = Yang Maha Pencipta, Al Baaqii الباقي = Yang Maha Kekal, Al Waarits الوارث = Yang Maha Pewaris, Ar Rasyiid الرشيد = Yang Maha Pandai, dan As Shabuur الصبور = Yang Maha Sabar.


Di japen Gunung Dempo via Kampung IV, yang disebut-sebut oleh sejumlah pendaki sebagai japen gunung tersulit di Pulau Sumatra ini, ke-99 Asmaul Husna tertera di plang berbentuk segiempat ketupat berwarna merah marun dengan tulisan arab, latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia berwarna putih.

Plang Asmaul Husna pertama, yakni Ar Rahman الرحمن = Yang Maha Pengasih, terpasang di dekat Pintu Rimba. Sedangkan plang Asmaul Husna yang ke-99 yaitu As Shabuur الصبور = Yang Maha Sabar, terpasang di Top Dempo atau sebelum pelataran.

Amatan langsung TravelPlus Indonesia, yang mendaki gunung api tertinggi di Sumsel ini pada Jumat (10/5/2024) pagi, plang-plang Asmaul Husna tersebut ditancapkan di batang pohon dengan ketinggian sekitar 1 sampai 2 meter. Jarak antar-plang berbeda-beda namun semakin mendekati Top Dempo, jaraknya saling berdekatan.


Siapa yang memasang plang Asmaul Husna tersebut? Mereka adalah para mahasiswa yang tergabung dalam Brigade Mahasiswa Pecinta Alam Semesta (BRIMPALS), Fakultas Hukum (FH), Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP). Buktinya, logo organisasi mereka tercantum di setiap plang Asmaul Husna tersebut.

Dikutip dari Sumatera Ekspres
Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Komandan Latihan DIKADER ke XXXII Brimpals, Muhammad Gian mengatakan pemasangan 99 plang Asmaul Husna ini merupakan revitalisasi dari plang sebelumnya yang sudah terpasang di sepanjang japen Gunung Dempo via Kampung IV pada tahun 2017. 

"Dikarenakan plang sudah berusia 7 tahun dan mulai rusak, jadi perlu direvitalisasi," terangnya.


Manfaat
Apa manfaat keberadaan 99 plang Asmaul Husna di japen Dempo tersebut? 

Menurut Muhammad Gian sebagaimana dikutip Sumatera Ekspres, tujuan kegiatan pemasangan plang sebanyak 99 nama Allah ini, selain sebagai tanda atau patokan di sepanjang japen Gunung Dempo, juga sekaligus untuk mengingatkan kepada pendaki akan kekuasaan Allah SWT.

Buat TravelPlus, keberadaan paling 99 Asmaul Husna tersebut selain membantu memudahkan menemukan japen yang benar pun sekaligus membacannya serta mengabadikannya (memotret dan atau merekam setiap plangnya) dari awal sampai akhir.

Dengan cara itu, ibarat peribahasa "Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui". Sambil mendaki, bisa sekaligus mendulang pahala dengan berzikir, menyebut nama-nama terbaik dari sang Maha Pencipta, Allah SWT.

Lewat tulisan ini, TravelPlus berucap terimakasih buat BRIMPALS FH UMP, karena sudah merevitalisasi 99 plang Asmaul Husna di japen Gunung Dempo via Kampung IV sehingga tampil lebih keren. Semoga jerih payah yang dilakukan, diberkahi Allah SWT dan menjadi amal kebajikan, termasuk buat  pendaki yang membacanya.


Sebagai pendaki gunung, semakin dekat (suka, sayang, cinta) dengan alam, sudah semestinya semakin dekat pula dengan sang Maha Penciptanya. Menjaga keberadaan 99 plang Asmaul Husna tersebut sekaligus membaca, memahami lalu menghafalnya saat melakukan pendakian, InsyaAllah bisa menjadi salah satu cara untuk lebih dekat dengan-Nya.

Sebagai informasi tambahan, keberadaan 99 Asmaul Husna bukan hanya di Gunung Dempo. Menurut beberapa pendaki asal Sumatra, di Gunung Talang, Sumatra Barat (Sumbar) yang berketinggian 2.597 Mdpl juga terpasang sederet nama terbaik Allah SWT tersebut, tepatnya di japen via Desa Air Batumbuk, mulai dari pos pendaftaran sampai puncaknya. MasyaAllah tabarakallah.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis & TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1 s/d 9: Beberapa plang 99 Asmaul Husna di japen Gunung Dempo via Kampung IV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.