Sabtu, 01 Agustus 2020

Ogah Repot Bikin Sate Daging Kurban? Beli Jadi Aja di Sate H. Romli 

Sate jadi kuliner paling ngehits selama tiga hari perayaan Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

Dimana-mana, terlebih di Tanah Air, saat special moment ini hadir, sate tak bisa dipungkiri menjadi olahan teratas dan utama daging kurban, selain dibuat sop, rendang, gulai, dan semur.

Tapi banyak juga orang yang malas membuat sate. Alasannya, repot dan kesal lantaran kerap gagal membuat sate yang benar-benar memuaskan. 

Kadang daging satenya alot alias masih keras. Kadang pula bumbunya kurang nendang.

Nah, buat Anda yang males repot dan ingin mendapatkan sate yang empuk dan bumbunya enak, solusinya simple, datangi saja kedai/warung sate langganan Anda.

Buat yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, ada salah satu kedai sate yang jadi langganan banyak orang sejak zadul sampai sekarang. Namanya Sate H. Romli atau Sate Pak Muri.

Kedai sate satu ini sudah ada sejak tahun 1960-an, dan tetap eksis hingga kini.

Gerobak satenya berada persis di  depan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, karena itu juga dikenal dengan nama Sate RSPP atau Sate Pertamina.

Sate Madura H. Romli ini awalnya dirintis sejak tahun 1960-an. Ketika  itu, H Romli mendorong gerobaknya untuk menjual sate sambil berkeliling di daerah Kebayoran. 

Lantaran faktor umur, H. Romli akhirnya berjualan di warung atau kedai yang letaknya di Jalan Kyai Maja No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tepatnya di area parkir depan Bakmi Yamin Mang Memet. 

Ada dua jenis sate yang dijual H. Romli, yaitu Sate Ayam dan Sate Kambing.

Salah satu rahasia kenikmatan Sate H. Romli ini, satenya dibakar  menggunakan kipas tradisional yang dikipaskan untuk membuat arang tetap menyala, bukan menggunakan kipas angin listrik seperti halnya penjual sate pada umumnya untuk melepaskan arang.

Kata H. Romli, penggunaan kipas tradisional membuat bumbu meresap ke daging sate.

"Kalau pakai kipas angin listrik, satenya hanya matang di bagian luar saja sementara bumbu tidak sampai meresap sempurna," terangnya kepada TravelPlus Indonesia suatu hari.

Sate H. Romli mulai buka pukul 8.00 hingga 15.00. Selanjutnya dilanjutkan oleh anaknya dengan merek Sate Pak Muri, mulai pukul 15.30 sampai larut malam. Lokasinya tetap sama dan cara membuatnya juga sama.

Rahasia lain kenikmatan Sate H. Romli ada pada bumbu kacangnya yang sedap dan lembut buat Sate Ayamnya. Begitu pun dengan Sate Kambingnya yang berdaging empuk dan bumbu kecap yang enak.

Untuk seporsi Sate Ayam 10 tusuk harganya Rp 25.000 dan 1 lontong Rp 5.000. Sedangkan seporsi Sate Kambing 10 tusuk Rp 40.000. Bisa juga beli setengah porsi atau 5 tusuk untuk kedua jenis sate tersebut.

Sate H. Romli juga menerima pesanan hingga 100 tusuk Sate Ayam. 

Untuk minuman, Anda tinggal pesan di restoran Yamin yang menyediakan berbagai jus, es, soft drink, dan air mineral. Pembayaran untuk sate dan minuman terpisah.

Kalau Anda ingin mencoba jenis sate lain, yakni Sate Padang. Salah satu penjualnya yang juga ngehits dan memiliki pelanggan yang banyak adalah Sate Padang Ajo Ramon.

Lokasinya di area parkir Pasar Santa, Jl. Cipaku, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mumpung hari ini masih Hari Tasyrik, hari makan dan minum (justru umat muslim diharamkan berpuasa), serta ditekankan untuk banyak mengingat Allah (berdizikir), TravelPlus  ucapkan selamat nyate sendiri buat Anda dimanapun berada atau beli jadi di kedai sate langganan. 

Bersantaplah.., bersenanglah.., tapi tetap dalam iman.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.