Sebagai negara yang memiliki garis pantai sepanjang 95.181 Km (terpanjang kedua di dunia) ditambah 17.504 pulau (data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP), Indonesia layak menyandang gelar surganya buat kegiatan petualangan susur pantai.
Dengan garis pantai sepanjang itu dan jumlah pulau sebanyak itu membuat lokasi susur pantai di negeri ini amat melimpah.
Dari Aceh pasca tsunami 2004 silam hingga Papua, terhampar bentangan pantai yang masih asri dan perawan.
Berdasarkan pengalaman melakukan susur pantai, TravelPlus Indonesia mencatat beberapa lokasi yang menarik untuk melakukan susur pantai.
Pertama, Taman Nasional Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang, Banten, khususnya di jalur Taman Lame-Karang Ranjang-Cibunar (tahap 1), lanjut Cibunar-Shangyangsirah-Cidaon (tahap 2) kemudian menyeberang Pulau Peucang atau nge-camp di Cidaon-Sumur (tahap 3). Totalnya bisa ditempuh minimal 7 hari.
Pilihan lainnya, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Lampung dan Bengkulu, tepatnya di jalur Tampang-Belimbing atau Tambling, yang butuh waktu sekitar 4 hari pergi pulang.
Ketiga, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur minimal 5 hari penelusuran.
Selanjutnya, Geopark Ciletuh yang berluas 1.280km2 dan mencakup 8 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Di Geopark Ciletuh yang sudah dinobatkan oleh UNESCO sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada tanggal 12 April 2018, bisa melakukan susur pantai dari Pantai Ujung Genteng hingga Pantai Pangumbahan dalam waktu tak sampai 2 hari, sudah termasuk bermalam dan mengunjungi Curug atau Air Terjun Cikaso.Pantai Ujung Genteng selain memiliki pasir putih, juga memiliki garis pantai yang panjang dan landai. Selain berenang, bersantai, dan memancing, di pantai ini juga bisa melihat dan mengabadikan pesona matahari tenggelam yang amat menawan.
Pantai Pangumbahan, selain berpanorama indah juga menjadi tempat untuk penyu hijau bersarang dan bertelur.
Apa itu susur pantai? Salah satu kegiatan alam bebas (outdoor activity) yang memiliki unsur petualagan dan atau penelitian, misalnya mendata flora dan fauna di sepanjang pantai yang disusuri, mengamati sosial budaya kehidupan masyarakat di kampung-kampung nelayan di pesisir pantai yang dilalui, meneliti seberapa parah abrasi yang terjadi di wilayah pantai, dan lainnya.
Meskipun susur pantai medannya datar, namun dibutuhkan pengetahuan dan penguasaan teknik dalam melakukannya.
Pengetahuan disini bukan hanya peralatan yang perlu dibawa dalam penyusuran, pun pengetahuan tentang kondisi kelautan seperti besar-kecilnya laju angin, arah angin, waktu (berkaitan dengan saat pasang naik dan pasang surut), dan P3K.
Kendati sudah memiliki pengalaman di bidang lintas alam lain (mendaki gunung, panjat tebing, susur gua, dll), tetap perlu persiapan tersendiri dalam melakukan susur pantai, terlebih yang berkategori petualangan.
Selamat berpetualang susur pantai di Tanah Air.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: adji & dok. tim touring FORWAN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.