Buat penggemar nonton film layar lebar di bioskop konvensional (di dalam gedung), sepertinya harus bersabar lagi. Pasalnya
Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan menunda pembukaan kembali operasional bioskop yang semula akan dibuka kembali (reaktivasi), 29 Juli.
Tapi tenang, masih ada beberapa alternatif buat yang ingin menonton film layar lebar, di antaranya lewat bioskop online atau situs nonton film dan Drive-in Cinema.
Keuntungan nonton di bioskop online atau situs nonton movie ini, praktis bisa di mana saja dan kapan saja menonton.
Bukan cuma itu, bebas memilih judul film sesuai yang diinginkan.
Tapi situs nonton film online yang harus dipilih adalah yang legal, meskipun berbayar.
Kenapa? ya kalau situs film online gratis jelas itu melanggar hak cipta dan dianggap ilegal lantaran pemilik situs bisa jadi tidak membayar royalti kepada pembuat film, juga mungkin tidak membayar pajak ke pemerintah.
Kerugian lain kalau situs film online gratis, ada kemungkinan akan mengalami pencurian data, mengingat iklan yang mau beriklan di situs-situs ilegal tersebut kebanyakan iklan judi dan pornografi yang amat rentan disusupi malware.
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha mengatakan menonton atau mengunduh film bajakan dari situs film bajakan membahayakan perangkat.
Kata Pratama, situs-situs film ilegal berpotensi menyusupkan malware ke perangkat pengguna.
Bahaya itu disebut muncul ketika pengguna diarahkan untuk mengklik tautan tertentu sebelum film dapat diunduh atau ditonton.
Tautan ini menurutnya berupa notifikasi alamat situs yang mengarahkan mereka untuk bisa melihat konten film tersebut.
"Terkadang kita dipaksa untuk menerima apapun supaya bisa melihat kontennya [film bajakan]. Akhirnya demi hal itu kita mengorbankan device [perangkat ponsel, laptop] kita terinfeksi malware atau virus," kata Pratama sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (24/12).
Pilihan kedua, Drive-in cinema atau Drive-in theatre.
Drive-in cinema merupakan bentuk struktur sinema yang terdiri atas layar film luar ruang yang besar, bilik proyeksi, dudukan konsesi, dan area parkir yang luas untuk mobil.
Dalam area semacam lapangan dan lainnya ini, setiap penonton dapat menonton film dari dalam mobil pribadi masing-masing.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispareraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia di Jakarta mengatakan salah satu alternatif jika ingin menonton film selagi bioskop konvensional masih ditutup dimasa pandemi ini adalah Drive-in cinema.
Namun ketika ditanya dimana lokasi Drive-in cinema di Jakarta dan apakah sudah ada jadual jam/film yang akan ditayangkan, Cucu Ahmad mengatakan hingga kini memang belum ada kepastian tanggal kapan masyarakat bisa menikmati pengalaman menonton Drive-in cinema di Jakarta ini.
Menurut Cucu Ahmad, Drive-in cinema di Jakarta ini masih dalam proses cari sponsor.
"Lokasi, jadual, dan film apa saja yang akan ditayangkan juga belum ada yang fix kapannya," tambahnya.
Sebelumnya, Cucu Ahmad membenarkan kalau penundaan pembukaan bioskop konvensional tanggal 29 Juli 2020 itu disebabkan grafik penambahan kasus Covid-19 di Jakarta belum juga menurun.
"Pembukaan bioskop ditunda mengingat pandemi Covid-19 di Jakarta belum stabil," terangnya.
Penundaan bioskop tersebut, lanjutnya akan berakhir kalau kondisi pandemi di Jakarta ini sudah benar-benar kondusif.
Sementara Menparekraf Wishnutama Kusubandio saat meninjau kesiapan penerapan protokol normal baru di Cinema XXI, Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (10/7/2020) mengatakan keputusan untuk membuka dan menutup bioskop memang menjadi wewenang pemerintah daerah, namun pembukaannya harus memperhatikan tiga hal.
Ketiga hal itu adalah bagaimana dengan status Covid-19-nya, kesiapan daerah, dan penerapan dari protokol kesehatan itu sendiri.
"Itu yang harus dipenuhi saat ini, sehingga kapanpun bioskop dibuka harus sudah siap," terangnya.
Menurut Wishnutama simulasi penerapan protokol kesehatan penting untuk dilakukan agar semua pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat paham akan prosedur-prosedur yang harus dijalankan.
Supaya saat nantinya sudah ada keputusan untuk kembali dibukanya bioskop, kegiatan dapat berlangsung dengan baik namun tetap aman dari Covid-19.
"Jangan tiba-tiba dibuka tapi sosialisasi belum terlaksana dengan baik. Karena apapun juga, risiko dari Covid-19 ini harus dihindari dan saya tak lelah menyampaikan agar sektor-sektor yang berada di bawah pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat menjalankan protokol dengan baik, benar, dan penuh kedisiplinan," ujar Wishnutama.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: birkom kemenparekraf & adji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.