Selasa, 09 Juli 2019

Sport Tourism Sumsel Ingin Menguat, Atraksi Terkait Harus Diperbanyak

Sebagai destinasi wisata olahraga, amenitas dan aksebilitas Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Kota Palembang sudah cukup memadai. Agar label itu menguat, atraksi sport tourism-nya harus ditingkatkan dari segi kuantitas maupun kualitas.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Lokot Ahmad Enda saat memberi pengarahan Focus Group Discussion (FGD) Dalam Rangka Evaluasi dan Pelaporan Fasilitasi Pengembangan Destinasi Wilayah Barat Area III yang digelar Kemenpar melalui Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional 1, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata di Hotel Harper, Palembang, Ibukota Sumsel,  Selasa (9/7/2019).

Kata Lokot, bicara destinasi tak lepas dari 3A (Amenitas, Aksebilitas, dan Atraksi atau daya tarik wisata). "Sebagai provinsi yang memprioritaskan pengembangan destinasi wisata olahraga, dari sisi amenitas dan aksesibilitas Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumsel sudah clear. Tetapi atraksinya masih perlu terus ditingkatkan," ungkapnya.

Menguat disini, lanjut Lokot bukan hanya terjadi peningkatan atraksi atau kegiatan sport tourism di Palembang, pun harus berujung pada peningkatan kunjungan wisatawan baik wisnus maupun wisman.

Beberapa tahun terakhir, Sumsel  berfokus mengusung paket-paket wisata olahraga sebagai daya tarik bagi wisatawan.

Tahun lalu, Pemprov Sumut punya 39 agenda wisata bertajuk sport tourism.

Lokot sempat mempertanyakan apakah pengembangan Sumsel sebagai destinasi wisata olahraga sudah pernah diinisiasi/diresmikan.

Soalnya dia melihat Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RT-RPJMN)-nya Gubernur Sumsel yang baru tertera pengembangan pariwisata Sumsel diarahkan kepada wisata religi.

"Saya bilang wisata religi itu bagian terkecil. Jadi beda. Sebenarnya Sumsel ini salah satu prioritas pengembangannya adalah sport tourism. Tapi nggak masuk di situ, tolong dicek apa sudah atau belum," ungkap Lokot.

Menurut Lokot, biasanya kalau dari gubernurnya tidak fokus ke pengembangan sport tourism lagi, kotanya juga akan terseok-seok mengingat nanti dukungan finansial banyak juga dari provinsi.

"Kita sudah kasih masukan terkait RPJMN Gubernur Sumsel itu, saya tidak tahu apakah sudah dicek ulang dan ada perubahan atau belum," terang Lokot lagi.

Bisa jadi yang buat itu (draf RPJMN-red) tim sukses yang mungkin kurang paham. "Berdasarkan pengalaman saya melihat realita di beberapa daerah, jarang bupati/walikota atau gubernur yang baru meneruskan apa yang sudah bagus diterapkan oleh pendahulunya," ungkapnya.

Lokot berharap hal itu terjadi dan gubernur Sumsel yang baru tersebut masih inline dengan gubernur sebelumnya bahwa salah satu pengembangan prioritas pariwisata Sumsel adalah sport toursim, disamping dari pengembangan wisata alam lainnya.

"Nah dari Walikota Palembang juga harus fokus terhadap pengembangan destinasi sport tourism ke depan. Kita berharap pengembangannya menjadi lebih bagus lagi," ujarnya.

International events terkait dengan sport tourism, sambung Lokot harus diperbanyak mengingat mengundang value yang sangat tinggi dan dampaknya sangat signifikan bagi Sumsel.

"Ikon-ikon sport tourism-nya seperti seperti Jakabaring juga harus terus dikumandangkan lagi," imbuhnya.

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Regonal I Area III, Kemenpar Ramlan Kamarullah menambahkan dalam setiap atraksi terkait sport tourism di Palembang yang tak kalah penting pelayanan juga harus semakin baik, mulai dari pemandu wisata, dan semua stakeholder atau industri wisata di Palembang.

"Dalam membuat sport tourism event bertaraf nasional apalagi internasional perlu bersinergi dengan kementerian terkait seperti kementerian olahraga, asosiasi olahraga terkait, komunitas dan lainnya," tambahnya.

Menurut Ramlan semakin banyak sport tourism event di Palembang semakin bagus. "Dengan semakin banyaknya event, semakin besar pula sektor pariwisata terkena dampak positifnya," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan Revalino Tobing, ketua HPI DKI Jakarta sekaligus pengajar yang menjadi narsum dalam FGD terkait pengembangan destinasi wisata olahraga ini.

Menurutnya secara aksebilitas baik jalan-jalan dan venue-venue olahraga di Palembang lebih bagus dari kota-kota lain di Sumatera, tinggal atraksinya yang perlu ditingkatkan.

"Atraksi ini bukan hanya obyek wisata yang sudah ada saja. Tapi bagaimana obyek tersebut bisa terdengar lebih lagi," ujarnya.

Membuat storytelling, narasi atau cerita terkait obyek tersebut harus menarik agar wisatawan tertarik datang. "Jangan sekali-kali membohongi wisatawan dalam menceritakan obyek tersebut," tambahnya.

Satu lagi, lanjut Revalino baik obyek wisata maupun sport tourism events-nya harus dipromosikan secara gencar dan tepat sasaran. "Salah satunya dengan melibatkan peran media," tegas Revalino.

Narsum lainnya Tendi Nur Alam selaku selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya Kemenpar menambahkan sport tourism events-nya sebaiknya jangan hanya mengusung prestasi tapi juga harus ditambah yang non prestasi atau rekreasi.

"Sport tourism event yang berkonsep prestasi contohnya Tour de Singkarak, Tour de Siak, International MX-GP, dan lainnya. Sedangkan yang berkonsep rekreasi itu berbasis komunitas, lebih bersifat fun," terang Tendi.

Mendengar beragam masukan dari FGD ini, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Ir. H.K.M. Isnaini Madani menjelaskan tahun depan akan memperbanyak sport tourism event yang bertaraf nasional dan internasional.

"Sepanjang tahun ini kita punya 65 Charming Events of Palembang, salah satunya International MX-GP yang baru saja digelar 7 Juli kemarin dan nanti ada Jambore Sepeda Lipat Nasional IX pertengahan September. Tapi dari semua iven itu masih banyak culture event-nya," bebernya.

FGD yang dibuka Kadispora Sumsel Aufa Syahrizal ini diikuti sekitar 40 lebih peserta, bukan hanya dari disparkot Palembang dan kalangan industri wisata, pun dinas kesehatan, perwakilan Jakabaring, pegiat sport tourism, dan lainnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Lokot Ahmad Enda bersama Kepala Dinas Pariwisata Ir. H.K.M. Isnaini Madani.
2. Suasana FGD di Hotel Harper, Palembang.
3. Lokot mwnerima cinderamata dari Kadispar Kota Palembang Isnaini Madani
4. Peserta FGD pengembangan destinasi wisata olahraga.
5. Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Regonal I Area III, Kemenpar Ramlan Kamarullah menutup FGD.
6. Tendi danb Revalino Tobing, dua narsum FGD.
7. Kadisparkot Palembang Isnaini Madani menyampaikan calendar of events Palembang 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.