Selasa, 09 Juli 2019

EKPI 2 Raih Rekor MURI, Pamor Danau Toba Ikut Terangkat

Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia (EKPI) 2 sukses meraih rekor MURI sebagai tim pelajar pertama yang berhasil mengelilingi lingkar dalam Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut) dengan kayak sepanjang ± 135 Km.

Kesuksesan EKPI 2 yang di dilaksanakan pada tanggal sejak 28 Juni 2019 dan akan berakhir tanggal 13 Juli 2019 ini mendapat sambutan positif dari Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Lokot Ahmad Enda.

"Ekspedisi ini memadukan wisata dan olahraga atau sport tourism di lokasi yang berpredikat sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas, tentu saja berdampak positif bagi pariwisata Danau Toba," ujar Lokot selepas memberi pengarahan Focus Group Discussion (FGD) Dalam Rangka Fasilitasi Pengembangan Destinasi Wilayah Barat Area III yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional 1, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata di Hotel Harper, Palembang, Ibukota Sumsel, Selasa (9/7/2019).

Berkat ekspedisi ini, lanjut Lokot tentu menambah promosi bagi Danau Toba, mengingat terekspos sejumlah media lokal maupun nasional serta media sosial.

"Dengan kata lain, pamor Danau Toba sebagai destinasi wisata turut terangkat," tambahnya.

Lokot berharap dengan adanya ekspedisi ini akan memicu ekspedisi atau kegiatan lain yang punya kaitannya dengan pariwisata.

"Tak ada salahnya setelah ekpedisi kayak tingkat pelajar ini, kemudian menyusul ekspedisi serupa untuk tingkat mahasiswa atau bahkan profesional, maupun jenis ekspedisi lainnya, yang akhirnya menjadi atraksi atau daya tarik wisata di Danau Toba," harap Lokot.

Diharapkan pula dengan adanya ekspedisi lanjutan, dapat meningkatkan pengembangan destinasi wisata di Danau Toba.

"Baik dari sisi keamanan, keselamatan, fasilitas pendukung, dan juga menambah kualitas pelayanan masyarakat terhadap wisatawan yang datang. Intinya masyarakat di kawasan Danau Toba akan semakin sadar wisata," jelasnya.

Bukan cuma itu ekspedisi dan kegiatan lain yang dilakukan di Danau Toba juga bisa memacu peningkatan kualitas lingkungan Danau Toba.

"Semua pihak terkait terlebih masyarakat jadi semakin sadar betapa penting menjaga Danau Toba dengan mengindahkan prinsip-prinsip sustainable tourism development atau STD, agar ekosistemnya tetap terjaga dengan baik," tambah Lokot.

Dari siaran pers yang TravelPlus Indonesia terima, EKPI 2 yang dilaksanakan oleh para pelajar SMAN 28 Jakarta yang tergabung dalam organisasi pencinta alam URaL 28 ini telah dipersiapkan dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan.

Peserta ekspedisi ini terdiri atas 6 orang pendayung, 3 orang tim sosiologi pedesaan dan 4 orang team support.

Enam pelajar yang menjadi atlit adalah Rafif Ibrahim, Landung Yudanto, Argi Nurfajri, Fahmi Muhammad Gibran, Aryadieni Farah Ayu Susanto, dan Nur Aliya Sabira yang menggunakan 4 perahu kayak.

Selama di Sumut persiapan yang telah dilakukan oleh Tim EKPI 2 adalah test track oleh atlet kayak selama 29 Juni – 30 Juni 2019.

Pada 2 Juni 2019, EKPI 2 resmi dimulai dengan dilakukannya pelepasan para atlet kayak dalam upacara pembukaan.

Para atlet kayak dilepas langsung oleh bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon, M.M.

Dermaga Pelabuhan Ferry Tomok menjadi titik start. Para atlit kemudian menuju camp 1 yang berada di Kawasan HKBP Sitamiang Onan Rangu.

Jarak tempuh etape 1 kurang lebih 24 Km. Berikutnya, etape 2 sepanjang kurang lebih 28,5 Km berakhir di kawasan HKBP Sinaga Uruk.

Etape ke 3 sepanjang kurang lebih 26,5 Km, para atlit beristirahat di camp yang berada di Kawasan Polres Samosir.

Camp ke 4 berada di Kawasan HKBP Malau Simarmata dan ditempuh dengan jarak kurang lebih 20 Km.

Selanjutnya etape ke 5 berjarak kurang lebih 24,6 Km dan berakhir di camp Kawasan GKPS Tuktuk.

Para atlit mencapai garis finish di camp yang berada di Kawasan Pelabuhan KMP Ferry Tomok menuju Hotel Toba International Cottage di Parapat dengan sebelumnya menempuh jarak kurang lebih 12 Km.

Dipilihnya kayak dalam ekspedisi ini karena kayak fleksibel untuk digunakan di berbagai medan air di Indonesia baik sungai, danau ataupun lautan, maupun di wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kapal.

Selain itu ekspedisi menggunakan kayak ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan sosiologi pedesaan yang mengeksplorasi kebudayaan dan kearifan lokal di sekitar lokasi ekspedisi.

“Sebagai bagian dari pencinta alam kami melakukan ekspedisi ini dengan tujuan memperkenalkan potensi pariwisata di Indonesia pada umumnya dan Danau Toba pada khususnya. Sebagai pelajar kami juga ingin mempersembahkan prestasi yang terbaik untuk sekolah dan bangsa. Kami berharap dengan adanya ekspedisi ini dapat menumbuhkan minat para pelajar terutama anggota pencinta alam akan olahraga air dan kecintaan terhadap Indonesia sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia,” tutur Argi Nurfajri selaku ketua Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2 – URaL SMAN 28 Jakarta.

Ekspedisi ini, lanjutnya menjadi media bagi URaL SMAN 28 Jakarta untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pencinta alam khususnya di bidang kayaking, serta dengan mengadakan aksi bersih-bersih sampah plastik bersama masyarakat dan pelajar di Pulau Samosir dalam rangka mengkampanyekan isu bahaya sampah plastik.

Disamping itu juga untuk mengangkat nilai-nilai budaya yang ada di Pulau Samosir diadakan pula kegiatan sosiologi pedesaan.

Tim Sosiologi Pedesaan terdiri atas Kayten Sadewo, Safira Diva Syaharani dan Rakha’ Ayu Rengganis. Mereka juga didukung oleh tim support yang terdiri dari Kevin Raihan Yassin, Naifa Vania Aribah, Nathania Andine Nariswari dan Sekar Ayu Kencana Wulan dengan 2 orang pendamping Saleh Alatas dan Nila Kusumawardhani.

Setahun sebelumnya, EKPI pertama telah sukses dilaksanakan pada tanggal 9-11 Juli 2018 di Waduk Jatiluhur (danau buatan terbesar di Indonesia), Jawa Barat.

Sebagai catatan, URaL 28 adalah organisasi kepencintaalaman yang berdiri di SMAN 28 Jakarta sejak tahun 1982.

Selama 37 tahun sejak berdirinya, URaL 28 telah melahirkan 38 angkatan dengan anggota kurang lebih 900 orang.

URaL 28 memiliki 3 spesialisasi keahlian yaitu Grup 1 fokus pada penjelajahan gunung hutan, rock climbing dan caving.

Grup 2 fokus pada danau, sungai, dan laut. Terakhir Grup 3 fokus pada sosiologi pedesaan dan masyarakat sekitar.

Ketiga grup ini kemudian diwujudkan menjadi Udara, Rimba, Laut yang disingkat menjadi URaL 28.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. Tim EKPI 2

Captions:
1. Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia (EKPI) 2 sukses mendapatkan rekor MURI.
2. Pemberian rekor MURI.
3. Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Lokot Ahmad Enda.
4. Para atlit kayak yang tergabung dalam EKPI 2 disarungi Ulos.
5. Membawa bendera Merah Putih saat mengarungi Danau Toba dengan kayak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.