Hari ini, Rabu 27 Maret, tepat 10 tahun (dekade) jebolnya Bendungan (Dam) Situ Gintung. Bertepatan dengan dasawarsa kejadian itu, TravelPlus Indonesia mengunjunginya sekaligus mencatat 10 aktivitas menarik yang kerap dilakukan pengunjung untuk menghempas bingung dan jenuh di sana.
Situ itu berada di Jl. Kertamukti, Pisangan Raya, Cireundeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Selama berada di sana, ternyata memancing, menjadi aktivitas pertama favorit pengunjung situ yang dahulu luasnya 31 ha dan kabarnya sekarang hanya tinggal 21,4 ha itu.
Kalau Anda datang ke sana jelang sore, pasti bakal melihat banyak pemancing.
Mereka bukan hanya memancing di sejumlah titik di tepian situ, pun di sebuah pulau kecil di dekat tepian yang di atasnya ada tulisan Bendungan Gintung berwarna kuning.
Bahkan ada beberapa pemancing yang menggunakan rakit kayu ke bagian tengah situ kemudian menggunakan jala khusus untuk menjaring ikan.
Tempat favorit pengunjung untuk mancing juga di pinggiran situ sebelah Timur, dekat tempat pintu air yang kini diberi beton dan batu-batu.
Dam itu merupakan peninggalan zaman Belanda yang dibuat 1932-1933 untuk mengairi pesawahan di daerah Tangerang. Namun setelah jebol, kemudian diganti dengan pintu dam yang baru seperti terlihat sekarang.
Menurut Komar (45), salah satu pemancing yang TravelPlus Indonesia temui, di Situ Gintung banyak dihuni berbagai jenis ikan seperti mujair, nila, ikan mas, gurame, lele, dan gabus berukuran cukup besar.
"Umpannya cukup pake udang hidup, lumut dan atau kodok hidup," ujar Komar yang sore itu berhasil menangkap 2 ekor mujair dan 1 ekor gabus dari tepian situ.
Aktivitas favorit berikutnya jogging di track conblok di sepanjang tepian situ. Di mulai dari pintu masuk dekat pintu bendungan sampai ke belakang kampus UIN sejauh sekitar 4,5 kilometer.
Biasanya aktivitas jogging di situ ini ramai pada pagi sampai jelang siang (sekitar pukul 10) dan jelang sore sampai Maghrib.
Selain jogging, ada juga beberapa pengunjung yang bersepeda santai. Rutenya masuk melalui kampus Universitas Muhammadiyah (UMJ) Jakarta, menyusuri sungainya yang langsung menuju pintu dam Situ Gintung melewati Tugu Monumen peringatan tragedi tahun 2009, kemudian baru keliling tepian situ.
Aktivitas berikutnya banyak pengunjung yang sekadar duduk-duduk santai di tepian situ, terutama di atas tanggul dekat pintu bendungan sambil menikmati sepoi-sepoi angin.
Ada juga yang datang untuk mengabadikan pemandangan situ berikut aktivitas pemancing.
Tak sedikit yang datang ke Masjid Jabalurrahmah untul melihat kondisinya saat ini sekaligus untuk tunaikan shalat wajib.
Masjid Jabalurrahmah menjadi terkenal lantaran saat kejadian jebolnya dam Situ Gintung 10 tahun lalu, tetap berdiri kokoh.
Padahal lokasinya dekat sekali dengan pintu dam itu. Sementara sejumlah rumah dan bangunan lainnya luluh lantah dihantam "tsunami kecil" itu.
Di dekat masjid itu, tepatnya di bawah tanggul yang dulu menjadi pemukiman warga, saat ini berubah menjadi taman yang diberi saluran air menuju Kali Pesanggrahan.
Banyak juga pengunjung yang datang ke tugu berbentuk unik itu untuk sekadar melihat-lihat dan memotretnya.
Aktivitas lainnya berwisata ke Pulau Situ Gintung 3 untuk melihat situ gintung secara lebih leluasa. Di tempat ini pengunjung bisa ber-outbond dan berkemah.
Ada juga yang mengunjungi Taman Wisata Pulau Situ Gintung yang memilki restoran, kolam renang, dan arena permainan.
Jelang malam, beberapa pengunjung mendatangi Restoran Saung Teh Yoyoh yang berada dekat tepian situ untuk berwisata kuliner sambil memandang ke arah situ.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Memancing, salah satu aktivitas favorit pengunjung Situ Gintung.
2. Memancing di pulau kecil di dekat tepian situ.
3. Menjala ikan dengan menaiki rakit kayu ke tengah situ.
4. Jogging di track comblok sekeliling situ.
5. Masjid Jabalurrahman yang tetap kokoh kala diterjang "tsunami kecil" jebolnya bendungan Situ Gintung 10 tahun lalu, tepatnya 27 Maret 2009.
6. Tugu Monumen Situ Gintung.
7. TravelPlus Indonesia di atas pulau kecil bertuliskan Bendungan Gintung warna kuning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.