Pamor Surabaya semakin terdongkrak. Kali ini bukan karena taman-taman kotanya yang cantik, bukan pula jalan-jalannya yang berbunga Tabebuya bak seperti di Korea, melainkan amblesnya tanah, tepatnya di Jalan Raya Gubeng.
Amblesnya tanah di salah satu jalan protokol di Surabaya itu kini menyisakan lubang besar yang menganga sedalam sekitar 10 meter dengan panjang sekitar 50 meter.
Peristiwa Jalan Gubeng ambles itu terjadi pada Selasa (18/12/2018) malam sekitar pukul 21.49 WIB.
Seketika kabarnya pun mengangkasa lewat medsos, online/blog, dan media broadcasting (radio & TV).
Sejumlah warga dan tokoh ternama pun turut menyebarkan kabar itu lewat akun Instagram (IG) masing-masing. Alhasil kian meluaslah berita itu hingga membuat pamor Kota Pahlawan ini kembali meninggi.
Ustadz Yusuf Mansur (UYM) misalnya sehari kemudian lewat akun IG-nya @yusufmansurnew mengunggah foto lubang besar akibar amblesnya tanah jalan itu.
"Engkau Tunjukkan Kuasa-Mu... Jadikan kami pandai bersyukur dan bertaubat..," tulis UYM sebagai captions di bawah foto itu.
"Saudaraku semua... Zikir pagi zikir sore, berjamaah, bershalawat, bersedekah... Sungguh merupakan permohonan perlindungan dan pertolongan Allah. Bismillaah walhamdulillah," lanjut UYM.
"Bila karena kelalaian manusia... Benar2 kejadian ambles ini harus jadi pelajaran banyak. Semoga Allah mengampuni dan memaafkan," tutup UYM dalam captions-nya itu.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan amblesnya Jalan Raya Gubeng ditengarai akibat dari kesalahan konstruksi pengerjaan proyek basement lantai tiga Rumah Sakit Siloam.
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana menduga penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng karena pengerjaan proyek di sekitar tempat kejadian.
Di sana memang ada pembangunan basement Rumah Sakit Siloam dan juga apartemen.
Sebagaimana dilansir Viva.co.id, Whisnu menegaskan peristiwa itu bukan karena kondisi alam seperti longsor atau patahan. Tapi lebih pada kelalaian manusia.
Kendati amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng tak menimbulkan korban jiwa, tetap saja musibah jelang akhir tahun 2018 ini menarik perhatian masa karena termasuk langka terjadi di Indonesia.
Akibatnya ragam media seperti tersebut di atas mengangkatnya, dan otomatis pamor Surabaya ikut terdongkrak.
Seperti kita ketahui pamor Surabaya sempat me-nasional gara-gara penggusuran lokasi prostitusi Dolly.
Lalu kembali terangkat pamornya berkat gebrakan walikota Surabaya yang merubah kota ini tampil lebih cantik, asri, dan bersih dengan kehadiran sejumlah taman kota.
Berikutnya aksi penamanan pohon-pohon Tabebuya di jalan-jalan utama Surabaya sejak 2010 silam yang kemudian bunganya bermekaran tahun ini sampai viral di medsos, juga membuat pamor Surabaya mengangkasa.
Selanjutnya Ibukota Provinsi Jawa Timur ini menorehkan prestasi membanggakan bertaraf internasional sebagai kota terbaik di bidang pariwisata versi Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018.
Gelar itu pantas disandang Surabaya karena dinilai memiliki komitmen, performansi, inovasi, kreasi, dan leadership dalam membangun pariwisata daerah.
Tak lama berselang, Kota Surabaya mengukir prestasi lagi di kancah internasional dengan menyabet predikat Kota Terfavorit untuk kategori City of Your Choice dalam ajang Guangzhou Internasional Award 2018 yang digelar setiap dua tahun sekali.
Semua gebrakan, aksi, terlebih dua penghargaan itu, dan juga musibah amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng, tak bisa dipungkiri menyedot perhatian dunia dan sekaligus kian melambungkan pamor Surabaya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@yusufmansurnew
Captions:
1. Lubang besar mengangga akibat amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.