Kabarnya ada 124 judul film dari 27 negara Asia yang akan diputar dalam ajang Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 yang mengusung tema 'Disruption'.
Event yang publikasi dan promosinya juga didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan berlangsung sepekan penuh, mulai 27 November sampai 4 Desember mendatang.
Selain sejumlah film Indonesia berkualitas, di JAFF 2018 yang telah menginjak usia 13 tahun ini juga menyuguhkan film-film bermutu dari negara-negara di Asia.
"Kami berharap dari kegiatan menonton ini bisa lahir visi-visi baru tentang masyarakat dan budaya Asia," kata President JAFF Budi Irawanto dalam konfrensi pers peluncuran JAFF 2018 di Jakarta baru-baru ini.
Ketua Tim Calendar of Even Kemenpar Esthy Reko Astuti menjelaskan kalau pariwisata itu mempunyai hubungan erat dengan industri perfilman.
Menurut Esthy film itu salah satu wadah promosi yang efektif untuk mengangkat pariwisata. Dia mencontohkan beberapa judul film yang berhasil melambungkan sebuah destinasi sampai namanya tersohor di tingkat nasional maupun internasional.
Contohnya Film 'Eat, Pray, Love' yang kian melambungkan nama Bali di kancah dunia hingga turis mancanegara berdatangan untuk melihat atau merasakan apa yang disuguhkan di film yang dibintangi Julia Roberts tersebut.
Lalu film Ada Apa Dengan Cinta jilid dua yang dibintangi antara lain Dian Satstro dan Nicholas Saputra, sudah membuat sejumlah objek wisata di Jogja termasuk Sate Klathak-nya ngehits dan ramai disambangi wisatawan terutama nusantara.
Esthy yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Multikultural Kemenpar menimbang ajang JAFF tahun ini dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan destinasi Indonesia kepada para pelaku perfilman dunia.
"Soalnya banyak perusahaan film dunia yang melirik Indonesia sebagai lokasi pembuatan filmnya, mengingat bukan hanya ketersediaan ragam pesona alam yang menawan, pun bermacam budaya yang unik dan berdaya jual tinggi untuk diangkat dalam sebuah film," terang Esthy.
TravelPlus Indonesia menilai tepat Kemenpar mendukung festival film ini, mengingat JAFF tidak hanya berkontribusi untuk memperkenalkan sinema Asia ke publik yang lebih luas di Indonesia, tetapi juga menyediakan ruang untuk persimpangan banyak sektor seperti pariwisata, seni, dan budaya.
Selain pemutaran film-film pilihan yang bisa ditonton wisatawan maupun pecinta film, di JAFF 2018 juga akan menyuguhkan acara-acara istimewa seperti Art for Children, Public Lecture, dan Forum Komunitas.
Selain itu ada spesial program baru berlabel JAFF Education yang berisi kelas akting bersama Reza Rahadian, workshop penulisan skenario bersama Ernest Prakasa, dan beberapa program masterclass menarik lainnya yang berhubungan dengan teknis pembuatan film.
Wisatawan bisa mendapatkan info waktu dan venue pemutaran film serta pelaksanaan program-program spesial tersebut di akun Instagram (IG) @jaffjogja dan https://jaff-filmfest.org.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @jaffjogja
Captions:
1. Satu hari lagi, Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 bakal berlangsung di Jogja.
2. Kelas akting bersama Reza Rahadian.
3. Workshop penulisan skenario bersama Ernest Prakasa.
4. Beragam program masterclass berhubungan dengan teknis pembuatan film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.