Sabtu, 01 April 2017

Kemenpar Dukung Festival Musik Kreasi Nasional dan Lomba Dongeng se-Nusantara 2017

Festival Musik Kreasi Nasional 2017 dan Lomba Dongeng se-Nusantara baru saja usai. Dua even budaya yang gelar untuk memperingati Hari Jadi Batik Trusmi Grup ke 6, tanggal 31 Maret 2017 ini mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

“Dukungan Kemenpar berupa piala Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk para juara dan promosi serta publikasi acaranya,” ujar Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya, Kemenpar Wawan Gunawan yang hadir mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar.

Acara puncak yang berlangsung di Pusat Batik Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sejak pukul 18:30 - 23:00 WIB ini berlangsung meriah dan terbilang sukses.

Sebagai pemangku acara H. Ibnu Ryanto, pengusaha muda (pemilik Batik Trusmi Grup-red), dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenpar atas perhatian dan dukungannya.

“Saya berharap semoga kedepannya Trusmi menjadi destinasi wisata budaya, wisata buatan, wisata belanja batik dan kuliner yang mampu menjaring wisnus dan wisman,” ujar Ibnu.

Acara puncak dimeriahkan berbagai atraksi seni pertunjukan tari dan musik tradisi dan modern Cirebon, dan diakhiri dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba festival musik dan dongeng.

Peserta festival musik berskala nasional yang berlaku untuk umum ini diikuti 120 grup band etnik dari berbagai kota se Indonesia.

Para pesertanya datang dari Bandung, Sumedang, Cianjur, Ciamis, Kebumen, Kuningan, Indramayu, Bekasi, Jakarta, Cilacap, Brebes, Tegal, dan sejumlah grup/band lain yang datang dari luar Jawa.

Salah satunya grup musik asal Cirebon, Gending Rockestra yang tampil memukau dengan membawakan sebuah lagu tradisional berjudul “Manuk Dadali”. Grup ini memadukan alat-alat musik tradisional gending dengan suling, gendang, dan alat band lainnya.

Dalam festival ini setiap pesertanya memang diwajibkan minimal menggunakan satu alat musik tradisional dan lagu yang dibawakan adalah lagu daerah.

Juara satu festival ini berhasil diraih Jawara (Bandung) dan Ensemble Technique (Kota Banjar) sebagai juara kedua, serta juara ketiganya Percusion Etnik (Cirebon).

Ketiga grup band yang meraih juara satu, dua, dan tiga tersebut masing-masing meraih Piala Kementerian Pariwisata dan uang pembinaan Rp 10 juta untuk juara 1, Rp 5 juta (juara 2), dan Rp 3 juta (juara 3).

Sedangkan lomba dongeng, pesertanya khusus SD/SMP/SMA. Setiap pesertanya menggunakan bahasa daerah. Cerita yang disuguhkan berbentuk dongeng, mitos, legenda, dan asal muasal daerah dengan durasi 7 menit.

Para pemenangnya selain mendapatkan piala dari Kemenpar juga hadiah uang. Juara 1 totalnya Rp 5 juta, juara 2 Rp 3 juta, dan juara 3 totalnya Rp 2 juta.

Selain Kabid Promosi Wisata Budaya Kemenpar, hadir dalam acara puncak antara lain Pemda Jabar, Bupati Cirebon, Walikota Cirebon, DPRD Kab. Cirebon, Sekjen PAN DPR RI, Kepala Dinas Porbudpar Kota Cirebon, Kepala Disparbudpora Kab. Cirebon.

Tak ketinggalan sejumlah tokoh penting antara lain Kasultanan Sepuh, Kasultanan Kanoman, Sulltan Kacirebonan, dan Sultan Kaprabon. Kapolres Cirebon, Dandim Cirebon, Hipmi Jabar, Kadin Jabar, Presiden TDA, para pengusaha Batik Trusmi se Indonesia, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda, dan masyarakat umum.

“Festival Musik Kreasi Nasional 2017 dan Lomba Dongeng se-Nusantara yang juga menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke 535 ini merupakan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya berbasis tradisional,” pungkas Wawan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Foto: wayang ajen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.