Dari luas lahan KEK Pariwisata Kepulauan Selayar tersebut, sebanyak 400 hektar di antaranya merupakan lahan siap bangun yang berada di sekitar Pattumbukang, Desa Lowa.
Lahan tersebut kini menunggu sejumlah investor untuk membangun sarana dan prasarannya serta jenis usahanya.
Hal itu tercantum dalam buku Profil Investasi Kepariwisataan Kabupaten Selayar yang dibagikan kepada para peserta dan tamu undangan acara Selayar Investment Forum (SIF) 2017 di Ruangan Candi Panataran, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (3/4).
Dalam buku itu dijelaskan sedikitnya ada 16 jenis usaha yang memiliki prosfek untuk dikembangkan dalam KEK Selayar, yakni pusat konvensi beserta fasilitas pendukungnya; jasa wisata golf/agro/resort/ dive/alam, serta jasa wisata sejarah dan budaya.
Selain itu untuk pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara; perkantoran; pemukiman karyawan; administrator pengelola KEK; infrastruktur listrik/air bersih dan air minum/telekomunikasi/ dan infrastruktur jalan dalam kawasan serta kawasan pergudangan.
Pengembangan KEK Pariwisata Kepulauan Selayar merupakan salah satu dari 3 agenda kebijakan strategis dalam mengembangkan kabupaten kepulauan ini.
Dua rencana startegis lainnya adalah menjadikan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai Pusat Distribusi Logistik Barang dan Jasa Indonesia serta sebagai Industri Perikanan Terpadu.
Dalam buku profil ini dijelaskan Kepulauan Selayar berpeluang menjadi pusat distribusi logistik karena letaknya sangat strategis di tengah Indonesia, sebagai pintu gerbang masuk dari Barat dan Timur Indonesia.
Kabupaten kepulauan ini akan berfungsi sebagai hub atau penghubung pergerakan barang-barang logistik terutama sembian bahan pokok di Kawasan Timur Indonesia.
Dalam upaya mendukung kebijakan tersebut, Pemkab Kepulauan Selayar telah siapkan lahan seluas 5.000 hektar yang berlokasi di Kecamatan Bontomatene.
Dalam upaya mendukung kebijakan tersebut, Pemkab Kepulauan Selayar telah siapkan lahan seluas 5.000 hektar yang berlokasi di Kecamatan Bontomatene.
Lahan tersebut diperuntukan buat kebutuhan pembangunan sejumlah sarana dan prasara pendukung seperti perairan dan kolam pelabuhan demi kelancaran lalu lintas kapal dan tempat berlabuh dan gudang-gudang, lapangan penumpukan dan peralatan bongkar muat barang, dan terminal barang umum, serta pelayanan bongkar muat.
Sementara kebijakan strategis dalam mengembangkan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai Industri Perikanan Terpadu dilakukan mengingat potensi lestari ikannya kurang lebih 168.380 ton/tahun berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan tahun 2015.
Selain itu potensi Ikan Palagis-nya sekitar 77.238 ton/tahun dan ikan demersal diperkirakan sekitar 104.546 ton/tahun.
Perairan Selayar juga menjadi lintasan migrasi Ikan Tuna dengan tingkat probabilitas 70-80 % periode Oktober-Desember berdasarkan data Pendugaaan Stok Ikan Tuna, DKP Selayar tahun 2014.
Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali yang hadir di acara SIF 2017 menjelaskan buku profil investasi ini bisa dijadikan sebagai bahan informasi, promosi sekaligus pertimbangan bagai kalangan dunia usaha, khusus para investor ytang telah, belum maupuan yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Kabupaten Kepulauan Selayar mempunyai beragam potensi unggulan yang belum terkelola secara maksimal, karena itu Kepulauan Selayar merupakan pilihan tepat bagi kalangan dunia usaha maupun investor untuk berinvestasi,” ungkap Basli Ali.
Sebagai gambaran profil Kabupaten Kepulauan Selayar, luasnya 10.503.69 km persegi terdiri atas daratan seluas 1.357.03 km persegi dan luas lau 9.146,66 km persegi, dengan panjang garis pantai 670 km.
Sejak tahun 2008, kabupaten kepulauan ini terdiri atas 11 kecamatan, 81 desa, dan 7 kelurahan.
Sebanyak 5 kecamatan berada di kepulauan yakni Kecamatan Pasimarannu dengan ibukota Bonerate, Kecamatan Pasimasunggu (Benteng Jampea), Keamatan Pasimasunggu Timur (Ujung Jampea), Kecamatan Taka Bonerate (Kayuadi), dan Kecamatan Pasilambena dengan ibukota Kalaotoa.
Sisanya 6 kecamatan berada di daratan yakni Kecamatan Benteng dengan ibukota Benteng, Kecamatan Bontoharu (Matalalang), Kecamatan Bontosikuyu (Pariangan), Kecamatan Bontomanai (Polebunging), Kecamatan Buki (Buki) dan Kecamatan Bontomatene dengan ibukota Batangmata.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Kepualau Selayar, sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba (Selat Bira); Timur (Laut Flores); Barat (Selat Makassar), dan sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores dan NTT.
Kepulauan Selayar terdiri atas 130 pulau baik pulau besar maupun kecil. Jumlah pulaunya yang berpenghuni ada 26 antara lain Pulau Pasi Tanete, Pasi Gusung, Bahuluang, Tambolongang, Polassi, Jampea, Lambego, dan Bonerate.
Kabupaten kepulauan bervisi pembangunan “Terwujudnya Masyarakat Maritim yang Sejahtera Berbasisi Nilai Keagamaan dan Kultural” ini juga memiliki daya tarik wisata yang amat beragam, mulai dari pantai, laut, pulau, goa, gunung, air terjun, sejarah, budaya masyarakat tradisional, kuliner, wisata agro, dan even (kegiatan pariwisata).
Objek wisata pantainya saja tercatat dalam buku profil ini ada 47, antara lain Pantai Batu Bingkung, Lambego, Komba-komba, Tanamalala, Lembang, dan Pantai Kasonra.
Di samping itu tentu saja Taman Nasional Taka Bonerate yang sudah mendunia namanya.
Kendati memiliki sejuta daya tarik wisata serta keindahan alam dan bahari yang luar biasa, namun dari segi ketersediaan sarana dan prasarana kepariwisataannya masih terbilang kurang.
Jumlah hotel/penginapannya saja berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar sampai tahun 2015, baru 12 penginapan dengan 130 kamar, antara lain Selayar Indah Resort, Matalalang Cottage, dan Hotel Berlian. Sedangkan jumlah restoran/rumah makannya baru ada 9 dengan 230 kursi antara lain RM Marannu, RM Oriental, dan RM Sinar.
Artinya peluang investasi di sektor pariwisatanya masih sangat terbuka luas. “Kepulauan Selayar pro investasi, mari berinvestasi di Kabupetan Kepulauan Selayar,” ajak Basli Ali kepada para investor di SIF 2017.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.