Kamis, 23 Maret 2017

Mengenal Lebih Dekat Rondang Bittang, Pesta Cari Jodoh Khas Simalungun

Seperti kabupaten/kota seputar Danau Toba lainnya, Kabupaten Simalungun pun memiliki even budaya sebagai daya tarik untuk menjaring wisatawan. Khusus Simalungun, kabupaten ini mengandalkan cultural event berlabel Pesta Rondang Bittang.

Simalungun boleh berbangga, karena even budaya Pesta Rondang Bittang (PRB) merupakan salah satu dari 17 even yang terdapat dalam Calendar of Event  (CoE) Pariwisata Danau Toba 2017 yang di-launching di Jakarta baru-baru ini.

Sesuai jadwal, even PRB yang akan dihelat selama 3 hari tanggal 28-30 September mendatang di Kabupaten Simalungan, Sumatera Utara (Sumut).

Rondang Bittang merupakan pesta adat setelah musim panen untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan panen raya. Acara budaya ini juga dimanfaatkan para muda-mudi sebagai ajang pertemuan untuk menjalin kasih bahkan mencari jodoh.

Bupati Simalungun JR Saragih menjelaskan Rondang Bittang merupakan kegiatan untuk bersosialisasi bagi anak muda. “Dulu acara ini biasanya diadakan saat terang bulan. Usai panen seluruh warga berkumpul bersama untuk menumbuk padi. Nah saat itulah muda-mudi saling bersosialisasi untuk saling kenal. Karena itu acara ini juga kerap dijadikan sebagai ajang mencari jodoh,” ujarnya.

Menurut JR Saragih, PRB merupakan warisan para leluhur yang dilaksanakan pada saat panen raya dengan suka cita dan juga pesta remaja yang dirangkaikan dengan berbagai kegiatan tradisional.

PRB, lanjut JR Saragih sebagai upaya Pemkab Simalungun untuk menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai budaya Simalungun supaya generasi muda terutama anak-anak tidak lupa akan kebudayaan leluhur.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Simalungun Pahala Resdon Sinaga menambhkan lewat even budaya tersebut mampu menjaring kunjungan wisatawan ke Simalungun. “PRB ini sudah ada lebih dari 10 tahun,” ujarnya.

Even PRB 2017, lanjut Pahala akan melibatkan 31 kecamatan yang ada di Simalungun. Dalam pesta ini akan disuguhkan Hila, sejenis tarian khas Simalungun. Selain itu ada tradisi menarik rotan atau Cerita Otang dalam Bahasa Simalungun, dan perayaan kedinginan atau dikenal dengan Bodat Nanga Lian serta Makail atau memancing.

"Di PRB pun juga disuguhkan Tortor Somba, tarian khas Simalungun yang biasa digunakan untuk acara raja-raja," ungkapnya lagi.

Rondang Bittang bukan satu-satunya even budaya dalam CoE Pariwisata Danau Toba 2017, masih ada 6 even budaya lainnya antara lain Soposurung Art Festival di Makan Raja Sisingamangaraja 12, Soposurung, Balige selaama 2 hari, 16-17 Juni mendatang; dan Festival Gondang Sabangun di Aula Huta Mas, Doloksangguk, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tanggal 24 Juli.

Selain itu ada Karnaval Pesona Danau Toba di Balige, 26 Agustus; Pesta Oang-Oang di Lapangan Napasengkut Salak, Kabupaten Pakpak Bharat selama 2 hari 6-7 Septembar; Pesta Budaya Njuah-Njuah di Kecamatan Sidikalang dan Kecamatan Stinjo, Kabupaten Dairi, selama 5 hari, 26-30 September; dan Festival Danau Toba di Humbahas selama 4 hari, 6-9 Desember.

Wisata Rohani
Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan selain even budaya dan tentunya wisata alam Danau Toba, Pemkab Simalungan juga berencana mengemas wisata rohani.

“Dalam upaya memperindah Danau Toba, kami berencana membuat destinasi wisata baru yakni berbasis wisata rohaniah antara lain membangun sebuah patung salib besar layaknya di Brasil, bersinergi dengan Pemkab Karo,” aku JR Saragih diamini Bupati Karo Terkelin Brahmana SH saat menyambangi Sipiso-Piso, Kabupaten Karo, Sumut, juga baru-baru ini.

"Kita akan buat jalan berbentuk tangga seperti wisata agama Katolik yakni jalan salib maka ini akan menjadi dua kabupaten yaitu Simalungun dan Karo yang cantik untuk dilihat,” ungkap JR Saragih lagi.

Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana SH menilai sinergi kedua kabupaten ini merupakan langkah positif guna mempercantik Danau Toba.

"Kerjasama kedua kabupaten yakni Simalungun dan Karo ini akan kian mempererat kebersamaan untuk mempromosikan Danau Toba yang nantinya akan menjadi Monaco of Asia," ujarnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.marcel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.