Di mana tempatnya? Wah, tenang. Di Ibukota Provinsi Maluku ini ada sejumlah rumah makan yang khusus menyediakan aneka seafood.
Sewaktu bertandang ke Ambon untuk meliput rangkaian kegiatan yang digelar Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara (Asdep SP2N), sebagai bentuk partisipasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam rangka meramaikan dan mensukseskan Hari Pers Nasional (HPN) 2017, Travelplus Indonesia pun menikmati aneka seafood-nya.
Pihak event organizer (EO) yang mengurus Tim HPN Kemenpar di kegiatan ini membawa Travelplus Indonesia dan beberapa staf Asdep SP2N dan kepala bidang (kabid) lainnya makan siang di salah satu rumah makan (RM) yang menyediakan seafood dengan olahan khas Ambon, yakni Restaurant Seafood 88.
Dari Bandara Internasional Pattimura, tiga mobil sewaan mengantar kami ke RM tersebut yang berada di Jalan Y. Syaranamual, Poka, tepian Teluk Ambon.
Sepintas RM seperti rumah tinggal bertingkat biasa dengan halaman depan yang cukup luas sebagai tempat parkir.
Plang bertuliskan nama rumah makan berikut beberapa menunya, itulah yang menandakan rumah itu adalah restoran.
Rumah makan ini terdiri dari 2 lantai. Rupanya Dani dan Lia dari EO kegiatan ini sudah memesan tempat di lantai satu bagian belakang yang menghadap ke teluk, termasuk aneka menunya.
Ba'da menunaikan Shalat Zuhur dan Ashar dijamak di mushola mini di lantai dua, tak lama kemudian aneka menu sudah diantar beberapa karyawan perempuan RM ini.
Ada ikan bakar dan colo-colo, ikan kuah kuning, udang kuah asam manis, cumi goreng, cumi kuah, tempe dan tahu goreng, tumis bunga papaya, dan kangkung cah seafood serta beberapa jenis lalapan dengan sambalnya.
Sebagai pembuka ada pisang goreng dengan sambal pula.
Minuman yang dipesan ada jus mangga, ketimun, alpukat, teh manis, dan air mineral. Sedangkan es kelapa muda dan jus sirsak sudah habis.
Dari semua menu itu yang menarik tentu saja ikan kuah kuning, ikan bakar, dan sayur bunga papaya karena olahannya beda dengan di daerah lain.
Ikan kuah kuning, kuahnya agak kental dengan warna kuningnya begitu cerah. Sepertinya kunnyitnya sengaja diberi porsi besar. Pemberian kunyit juga terasa di sayur bunga pepayanya. Sementara ikan bakarnya, bumbunya standar saja.
Kelebihan RM ini berkonsep terbuka menghadap ke laut Teluk Ambon berlatar perbukitan yang masih ijo royo-royo.
Sambil makan, pengunjung disuguhkan pemandangan cantik perairan Teluk Ambon yang berair tenang dan dangkal ketika sedang surut dan melihat beberapa kapal yang tengah ‘istirahat’ serta para nelayan yang tengah memancing.
Selain difasilitasi mushola mini yang dilengkapi sajadah dan mukena serta tempat ambil wudhu yang terpisah, di lantai 2 RM ini juga menyediakan ruang live music yang bisa digunakan tamu untuk acara spesial seperti ulang tahun, arisan dan lainnya.
Pengunjung yang datang ke RM ini, sebelum memesan menu utama, karyawan RM ini mempersilahkan untuk melihat-lihat aneka ikan segar, seperti bawal, samandar, baubara, dan lainnya serta udang, kepiting, dan cumi.
Penghuni laut Teluk Ambon yang sudah dipilih kemudian diolah sesuai selera.
Bisa digoreng, dibakar menjadi ikan bakar dengan colo-colo (sejenis kuah yang dicampur aneka bumbu bercitra rasa asam manis), atau dibuat sop maupun diracik menjadi ikan kuah kuning yang menjadi salah satu makanan khas Maluku yang menjadi teman setia Papeda saat disantap.
Selesai menyantap dan mengabadikan beberapa sudut di RM ini, Travelplus Indonesia sempat melihat dan memotret harga masing-masing menunya. Ternyata harganya standar seperti rumah makan seafood lainnya.
Menu udang asam manis, cumi goreng mentega, dan cumi saus tiram misalnya masing-masing per porsinya Rp 60 ribu, kangkung cah seafood Rp 35 ribu, dan tumis bunga pepaya Rp 30 ribu per porsinya.
Pilihan lain RM di Ambon yang menyediakan menu serupa yang juga ramai peminatnya, ada RM Sari Gurih di Jalan Dana Kopra, RM Istana Berkat, RM Ratu Gurih, dan RM. Dedes II di Urimesing, atau RM Barcelona di Jalan Said Perintah.
Nah, Jika Anda berencana ke Ambon Manise dalam waktu dekat, Travelplus Indonesia sarankan selain berwisata kuliner aneka seafood seperti di atas, manjakan pula lidah Anda dengan aneka makanan khas Ambon lainnya.
Anda bisa mencicipi Papeda, Ikan Komu Asar, Kohu-Kohu (Urap-nya orang Ambon), Colo-Colo, Pisang Tongka Langit, Nasi Lapola, Nasi Kelapa, Roti Kering Kenari, Gogos, Pisang Asar, Rujak Natsepa, Bubur Sagu Ubi, Talam Sagu Bakar, Sagu Woku Komo-Komo, minum Kopi rarobang khas Ambon dengan campuran kenari maupun kopi racikan tradisional di Kedai Kopi Joas L, samping Hotel Amaris.
Jangan lupa singgahi beberapa objek wisatanya antara lain Pantai Pintu Kota, Pantai Natsepa, Jembatan Merah Putih, Gong Perdamaian Dunia, Pattimura Park, dan Patung Martha Christina Tahahu.
Tak ketinggalan berbelanja suvenir aksesoris dari besi putih, batu bacan, dan lainnya.
Juga menikmati suguhan musik khas Ambon seperti tahuri, terompet, hawaian, totobuang, dan tamborin, serta atraksi bambu gila.
Dengan begitu kunjungan Anda di Ecotic and Historical City ini jadi lebih sempurna…
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.