Disebut berkelas begitu karena pengolahan wast-nya menggunakan biotank yang ramah lingkungan, kompositnya ditata rapi, dan teknologinya menggunakan Panel Blue Energy yang hemat listrik.
Menurut Dirut Badan Otorita Danau Toba, Ari Prasetyo ketiga toilet itu merupakan toilet umum pertama kelas bintang lima yang dibangun di Danau Toba. “Seluruh kelengkapan higienitas sudah tersedia,” akunya.
Di dalam bilik toiletnya ada wastafel bergaya modern dan urinoirnya setara dengan urinoir bandara.
Klosetnya pun tak beda jauh dengan hotel bintang lima. Tidak berbau dan nyaman digunakan.
Lantainya eksklusif, seluruhnya dilapisi ubin mozaik aneka warna.
Lokasi ketiga toilet tersbut ada di di Tomok-Samosir, Ajibata-Tobasa, dan Muara-Tapanuli Utara. Masing-masing satu unit.
Kata Arie ketiga toilet tersebut dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, lalu dihibahkan ke Pemkab. “Dari Pemkab, pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat sadar wisata dengan kontribusi PAD kepada kabupaten,” jelasnya.
Hadirnya tiga toilet bintang 5 di sekitar Danau Toba, lanjut Ari bakal meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di level global.
“Indonesia sangat lemah di infrastructure, health and hygiene, dan environmental sustainability,” akunya.
Setelah dibenahi, sambungnya, rangking Indonesia dalam hal daya saing pariwisata diharapkan bisa segera melompat dari 50 besar dunia ke 30 dunia.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig:@adjitropis)
Foto: humas-kemenpar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.