Kamis, 04 Juni 2015

Festival Sriwijaya XXIII Momen Pas Berkunjung ke Kota Pempek

Punya rencana berlibur ke Palembang dalam waktu dekat? Kalau iya, rasanya acara Festival Sriwijaya ke-23 yang akan berlangsung di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Karang Anyar, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada 11-14 Juni 2015 mendatang, menjadi momen yang pas buat pelesiran ke Kota Pempek ini. Pasalnya dalam feastival tersebut ditampilkan beragam budaya khas Palembang dan daerah lainnya. 

Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat menghadari pers Launching Festival Sriwijaya ke-23 tahun 2015 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (3/6) mengatakan dalam Festival Sriwijaya kali ini Pemprov Sumsel telah menyiapkan ragam kegiatan yang berbeda dari tahun sebelumnya yang kali ini dengan banyak melibatkan para seniman dan budayawan.

“Kita mementaskan Dul Muluk, teater tradisional khas Sumsel yang menampilkan pantun, syair dan nyanyian di dalam ceritanya. Juga seni musik tradisional Batang Hari Sembilan oleh 60 pemusik dan musisi bernada Pentatonis berlirik pantun serta nasehat,” papar Alex.

Festival Sriwijaya tahun ini pun menyediakan ruang bagi pemusik jalanan, baik yang tradisional hingga kontemporer, untuk menampilkan hasil karya mereka. Sedikitnya 20 grup pemusik jalan bakal memeriahkan acara yang mereka sebut sebagai tempat ekspresi dan kreativitas.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Irene Camelyn Sinaga mengatakan dalam festival kali ini juga ditampilkan kesenian Kuda Lumping yang melibatkan 64 paguyuban Kuda Lumping se-Sumsel. Kesenian Tanah Jawa yang juga dimainkan oleh masyarakat pribumi di Sumsel itu menjadi yang pertama kali tampil pada festival serupa di Indonesia.

“Ada juga pertunjukkan dan workshop Wayang Kulit Palembang. Kesenian ini berbeda dengan Wayang Kulit Purwo yang biasa dimainkan di Pulau Jawa karena dimainkan dengan bahasa Palembang Kuno, dan tokoh raja-raja perwayangan yang tampil dari sisi kiri,” jelas Irene seraya menambahkan juga akan dimeriahkan dengan sejumlah permainan rakyat antara lain terompah panjang, gasing, panjat pinang, dan lainnya.

Alex Noerdin menambahkan penyelenggaraan Festival Sriwijaya merupakan salah satu langkah Pempriov Sumsel untuk mengembalikan kebesaran Kerajaan Sriwijaya. 

Menurutnya dengan kembalinya nama besar Kerajaan Sriwijaya yang dikenal dunia, akan turut andil dalam meningkatkan pariwisata di Indonesia. "Kami (Sumsel) mungkin provinsi yang paling bersemangat mengangkat derajat bangsa. Maka itu kami saat ini sedang mencoba untuk mengembalikan kebesaran Kerajaan Sriwijaya. Salah satunya dengan Festival Sriwijaya," ungkapnya. 

Kata Alex lagi, Kerajaan Sriwijaya pada masanya merupakan kerajaan yang besar. “Tidak menutup kemungkinan kejayaan Sriwijaya dapat dikembalikan lagi. Palembang dikenal sebagai pusatnya Kerajaan Sriwijaya dan dunia sudah mengakui itu," ucapnya. 

Pada kesempatan yang sama Menpar Arief Yahya mengaku menyambut baik diselenggarakan Festival Sriwijaya ke-23 tahun 2015 yang diselnggarakan Pemprov Sumsel. “Melalui penyelenggaraan Festival Sriwijaya ini kita mengharapkan agar masyarakat Sumsel terus memperbaiki kelemahan pariwisata terutama di bidang infrastruktur ICT dan infrastrutur pariwisata maupun kesehatan dan higenitas lingkungan,” imbaunya. 

Menurut Arief target pariwisata yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo selain jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2019 menjadi 20 juta wisman atau naik dua kali lipat dibandingkan tahun ini, juga peringkat daya saing harus meningkat menjadi ranking 30 dunia. “Untuk itu berbagai upaya harus dilakukan di antaranya meningkatkan fasilitas infrastruktur ICT, infrastruktur pariwisata, maupun kesehatan dan higenitas lingkungan yang selama ini menjadi kendala,” jelasnya. 

Arief optimis penyelengaraan Festival Sriwijaya 2015 ini dapat mendongkrak pariwisata Indonesia. "Festival Sriwijaya ini diharapkan bisa memperbaiki kelemahan pariwisata, terutama memperbaiki pada bidang infrastruktur pariwisata. Kita berharap masyarakat Sumsel mampu me ningkatkan pariwisata dalam upaya menampilkan budaya khas Sumsel," ucapnya.

Menurut mantan Direktur Utama PT Telkom ini, ketenaran Kerajaan Sriwijaya dan sitis-situsnya sampai ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan lainmya menjadi modal untuk mempromosikan Festival Sriwijaya sekaligus obyek-obyek wisata Sumsel. 

"Modal inilah yang akan kita gunakan untuk menarik wisatawan mancanegara, agar tertarik ke Sumsel. Apalagi wisman paling besar ke Sumsel adalah dari Malaysia, Jadi apakah Sumsel selama ini sudah berpromosi di Malaysia,” tanyanya. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
 1. Jembatan Ampera dan Sungai Musi yang menjadi ikon wisata Palembang. 
 2. Menpar Arief Yahya dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin memukul gendang saat me-launching Festival Sriwijaya ke-23 tahun 2015 di Jakarta. 
 3. Salah satu bahan promosi Festival Sriwijaya XXIII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.