Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjadi pihak yang pertama mengusulkan Badan Koordinasi Pengembangan Ekonomi (BKP Ekraf) kepada pemerintah Jokowi-JK. Ada tiga tujuan Kadin mengusulkan badan tersebut.
Pertama, untuk melipatgandakan jumlah intellectual property (IP) dan brand yang dimiliki Indonesia.
Kedua, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas creativepreneur dan penyerapan tenaga kerja kreatif. Dan ketiga, untuk mendorong peningkatan investasi di bidang industri kreatif.
Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Kreatif dan MICE (Meeting, Incentive Travels, Convention and Exhibition), Ir. Budiarto Linggowijono, kebutuhan pelaku usaha secara fungsional seperti pembiayaan, pemasaran, pengembangan teknologi, pemberdayaan sumber daya manusia, dan dukungan proses produksi dan bahkan advokasi dapat terlayani oleh badan ini.
“Kebutuhan-kebutuhan yang lebih spesifik yang diperlukan kelompok-kelompok ekraf berdasarkan kesamaan dan kedekatan sifat usahanya juga terakomodir secara memadai dalam struktur badan ini,” jelasnya dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Koordinasi antardeputi dan eselon-eselon yang ada di bawahnya dengan deputi lain bersama eselon di bawahnya sangat menentukan efektivitas kerja badan.
Badan ini, lanjut Budiarto juga menghindarkan egosektoral, karena keberhasilan hanya bisa dicapai dengan kerja bersama. Namun demikian komunikasi dan kerja sama antara satu divisi dengan divisi lain mutlak diperlukan, karena keberhasilan ditentukan oleh berjalannya semua fungsi.
“Kita menghindarkan pembagian divisi secara sektoral, karena sangat besar dan costly, dan bahkan bisa menimbulkan tumpang tindih yang tidak seharusnya,” terangnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions::
1. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Kreatif dan MICE, Ir. Budiarto Linggowijono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.