Kamis, 04 Juli 2013

Raja Ampat Tahun Ini Bakal Berpredikat Cagar Biosfer

Jumlah Cagar Biosfer yang dimiliki Indonesia bakal bertambah menjadi sembilan jika usulan Kepulauan Raja Ampat yang berada di Provinsi Papua Barat dipenuhi UNESCO. Kementerian Kehutanan berencana membawa usulan ini ke Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan tersebut pada Desember tahun ini. 

Saat ini Indonesia sudah memiliki delapan cagar biosfer ytang ditetapkan UNESCO secara bertahap yakni Cagar Biosfer Gunung Leuser seluas 792.675 hektar pada tahun 1980, Cibodas (15.196 ha, 1980), Tanjung Puting (415.040 ha, 1982), Komodo (1917 km2, 1990), Pulau Siberut (190.500 ha, 1993), Lore Lindu (229.000 ha, 1993), Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Riau (705,271 ha, 2009), dan Cagar Biorfer Wakatobi seluas 1,39 juta hektar pada tahun 2012.

Kepulauan Raja Ampat yang meliputi 15.000 mil persegi wilayah daratan dan laut ini pantas diusulkan menjadi cagar biosfer karena menjadi pusat keragaman hayati terumbu karang dunia (coral  triangle). Penghuni perairannya lebih dari 550 spesies karang dan tak kurang dari 1.427 spesies ikan.

Cagar biosfer merupakan kawasan konservasi ekosistem daratan atau pesisir yang diakui oleh program Man and the Biosphere (MAB) - UNESCO untuk mempromosikan keseimbangan hubungan antara manusia dan alam.

Cagar biosfer melayani perpaduan tiga fungsi yaitu pertama; kontribusi konservasi lansekap, ekosistem, jenis, dan plasma nutfah. Kedua; menyuburkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan baik secara ekologi maupun budaya. Dan ketiga; mendukung logistik untuk penelitian, pemantauan, pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan masalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, regional, nasional, maupun global.

Usulan penetapan Cagar Biosfer Bumi diajukan oleh pemerintah nasional. Setiap calon harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan, minimal sebelum dimasukkan ke dalam World Network Biosphere Reserve (WNBR) atau Jaringan Cagar Biosfer Dunia.

Dive Spot Kelas Dunia
Raja Ampat memiliki ratusan titik menyelam (dive spot) yang menawan. Karena itu disebut-sebut sebagai salah satu dari 5 lokasi menyelam (diving) terbaik di dunia.

Hampir semua dive spot di Raja Ampat bernama orang asing, seperti Mike’s Point,  Andy’s Ultimate, Melissa’s Garden, Anita’s Garden, Alex’s Rock, Marit’s Mount, dan Edi’s Black Forest.

Dive spot-nya yang terkenal antara lain Manta Point disekitar perairan Pulau Arborek, di Selat Dampier. Dinamamakan begitu karena di titik ini mudah ditemukan ikan pari atau biasa di sebut Manta. Ukuran ikannya ada yang lebar sayapnya mencapai 5 meter dengan warna badannnya hitan dan putih.

Ada juga dive spot P47Thunderbolt Wreckplane yang terletak 30 meter dari bibir Pantai Way dengan naik boat. Pulau kecil ini berpantai dengan pasir putih dan beberapa pohon pinus. Di spot ini penyelam bakal menemukan sebuah bangkai pesawat dalam posisi terbalik di sebuah slope dengan kemiringan sekitar 45 derajat di antra karang-karang.

Pesawat P47 merupakan tipe pesawat fighter dengan ukurannya yanglebih besar dari pesawat tipe fighter lainnya. Diperkirakan pesawat ini jatuh pada Perang Dunia II sekitar tahun 1944.

Selain itu Mike’s Point, nama anak dari penyelam yang mempopulerkani divespot ini yaitu ‘Max Ammer the dutchman’. Dive spot ini berjarak berdekatan dengan Pulau Kerupiar ,tepatnya di area Selat Dampier, masih dekat dengan Manta Sand.

Ada juga the Rock di Bag Island dengan ciri terdapat gua batu dan sering ditemui schooling sweetlips, dan Ridge di Pulau Yanggefo yang menawarkan keindahan softcoral Raja Ampat yang luar biasa.

Lalu the Point di Kalig Island yang banyak terdapat sejumlah penyu yang asyik berenang, dan Baracuda di Penemu Island dengan ciri khas banyak ditemukan schooling barracuda. Dan juga dive spot Tomolol Cave di area Missol Island dengan menyelam unik karena penyelam bakal muncul dibawah gua tebing raksasa.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.