Lantaran diikuti beberapa negara tetangga, event seni dan budaya Melayu bertajuk “Gelar Melayu Serumpun” atau disingkat Gemes 2017 naik kelas menjadi event bertaraf internasional.
Culture event tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan ini semula hanya bertaraf provinsi kemudian meningkat menjadi nasional.
Tahun ini Gemes 2017 menjadi event internasional karena diikuti negara-negara dari kawasan ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Sementara dari dalam negeri dari seluruh kabupten/kota se-Sumatera Utara dan daerah lainya seperti Aceh, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Lampung, Sumsel, Kalbar, dan Jakarta.
Event ini digelar mengingat etnis Melayu bukan hanya tinggal di Indonesia melainkan pula menyebar diberbagai negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Brunei Darussalam, dan lainnya.
Gemes 2017 yang berlangsung selama 3 hari tanggal 3-5 November 2017, resmi dibuka oleh Walikota Medan HT Dzulmi Eldin di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (3/11) malam.
Seluruh peserta disambut oleh 14 pasangan dengan mengenakan pakaian daerah dari 14 etnis yang ada di Kota Medan.
Seluruh peserta disambut oleh 14 pasangan dengan mengenakan pakaian daerah dari 14 etnis yang ada di Kota Medan.
Panggungnya berbentuk kapal layar sebagai simbolis bahwa Kota Medan terletak di kawasan pesisir Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Kendati lokasi acara sempat diguyur hujan namun masyarakat tetap bersemangat menyaksikan acara pembukaan yang menyuguhkan tarian kolosal oleh peserta kontingen luar negeri dan provinsi, peragaan Songket, serta tentunya penampilan penyanyi Lesti D’Academy yang membawakan beberapa lagu dangdut Melayu dengan penjiwaan total sehingga menghipnotis masyarakat dan pengunjung sampai ikut berjoget dan bernyanyi.
Usai tampil, Lesti dalam akun instagramnya @lestykejora mengucapkan terimakasih. “Suatu penghormatan yang sangat besar dipakaikan baju dari rancangan Ibu wali kota medan Ibu Hj. Rita maharani SH,” ujarnya.
Hari kedua dan ketiga Gemes 2017 diisi dengan penampilan masing-masing kontingen. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan Gemes digelar untuk melestarikan kebudayaan Melayu yang merupakan etnis asli Kota Medan.
“Sekaligus guna menjadikan Kota Medan sebagai tempat wisata budaya yang diharapkan mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” tandasnya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. medantourism & @lestykejora
Captions:
1. Promo Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2017 dengan bintang tamu Lesti D'Academy.
2. Aksi Lesti di acara pembukaan Gemes 2017 di Lapangan Merdeka Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.