Sabtu, 26 Agustus 2017

Delapan Gajah di Parade Budaya Lampung Karnaval Festival 2017 Betot Perhatian Ribuan Penonton


Ada yang beda dalam parade budaya Lampung Krakatau Festival 2017 di Kota Bandar Lampung, Lampung, Sabtu sore (26/8). Bukan hanya Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dan istri serta berbagai kelompok perwakilan dari kabupaten/kota, pelajar, dan komunitas yang ikut berparade, pun delapan gajah Lampung yang berhasil membetot perhatian ribuan penonton.

Delapan ekor gajah Lampung berukuran besar berwaerna coklat gelap dan bergading panjang berwarna putih itu berasal dari Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.

Parade budya yang menjadi salah acara utama LKF sebelumnya memang pernah ada gajah dari Way Kambas yang turut berparade tapi jumlahnya tak sebanyak sekarang.

Kedelapan gajah yang berparade tersebut mengenakan penitip kepala dan badan berwarna orange. Maing-masing gajah ditunggangi seorang pawang gajah. Namun gajah yang berada diurutan terdepan ditunggangi oleh seorang perempuan dengan seorang pawang gajah.

Gajah-gajah tersebut berparade dari Lapangan Saburai menuju Jalan Raden Inten, melewati Tugu Adipura atau Tuguh Gajah sampai Jalan Ahmad Yani yang terletak di pusat kota Bandar Lampung.

Ribuan penonton parade yang berada di tepi kiri-kanan jalan berebut mengabadikan kedelapan gajah tersebut. “Oh ini toh gajah lampung. Selama ini saya tahunya cuma lihat di tugu gajah dan foto saja,” uajr seorang penonton.

Selama berparade, gajah-gajah tersebut tidak menampilkan atraksi, namun yang menarik sewaktu tiga gajah memberikan rangkaian bunga selamat datang kepada Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo yang membuka langsung festival tersebut.

Menurut Ridho kehadiran gajah-gajah dari Way Kambas membuat parade budaya LKF 2017 lebih meriah dan menarik. "Gajah Way Kambas ini salah satu ikon Lampung jadi harus ditampilkan dalam parade sebagai daya tarik,” ujar Ridho.

Di samping 8 gajah Way Kambas, parade budaya LKF 2017 juga dimeriahkan dengan parade seni dan budaya lain dari kelompok pelajar, komunitasn dan 15 kabupaten/kota se-Lampung seperti dari Kabupaten Lampung Selatan yang mengusung tema kuakhi ngamai yang kerap digelar dalam acara arak-arakan pernikahan adat setempat.

Lalu ada parade legenda Pringsewu, Misteri di Bumi Krakatau. Legenda yang dipercayai masyarakat Lampung ini berkisah mengenai terpisahnya Pulau Jawa dan Sumatera karena pembagian kuasa dari Ratu Sekala, pemimpin Kerajaan Rakata kepada dua anaknya.

Sementara Kabupaten Tulang Bawang menampilkan tarian tradisi bagi calon pengantin yang disebut Sagek Parawang. Satu lagi yang juga menarik perhatian penonton, parade Tapis Karnaval yang menampilkan berbagai kostum fantasi berbahan tapis atau kain tenun khas Lampung.

Parade budaya LKF 2017 yang dimulai pukul 14.30 Wib ini diawali dengan kelompok marching band yang mengiringi rombongan Ridho dan istri.

Setelah ikut berjalan, Ridho dan istri menaiki panggung kehormatan untuk membuka parade budaya LKF 2017 sekaligus memberi sambutan kemudian menyaksikan para peserta parade.

Menurut Ridho antusias penonton LKF tahun lebih meriah dibanding LKF tahun lalu dan berharap tahun depan pelaksanaan parade budaya dan acara-acara LKF lainnya jauh lebih baik dan meriah lagi.

Sebelumnya, dalam acara pembukaan LKF 2017 di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Jumat (25/8) malam, Ridho berharap LKF kelak bukan hanya berkelas nasional namun buga bertaraf internasional. Salah satu faktor pendukungnya nama Gunung Krakatau sudah mendunia.

“Berdasarkan data yang saya terima, dari Kementerian Pariwisata kunjungan wisatawan ke Lampung naik 30 %. Saya rasa ke depan Lampung bisa hidup dari sektor pariwisata,” ungkap Ridho penuh percaya diri.

Dalam parade budaya hadir pula perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang mendukung LKF 2017 yakni Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Oneng Setya Harini yang menyampaikan sambutan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.