Sabtu, 22 Juli 2017

Himpun Info Pasar Wisata Bahari Wakatobi, Kemenpar Gelar FGD

Guna menghimpun berbagai informasi tentang pasar wisata bahari di Wakatobi, Sulawesi Tenggara beserta profil dan target kunjungan wisatawannya tahun 2017 dan 2018, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Target Pasar Wisata Bahari di 10 Destinasi Prioritas di Wakatobi.

Pelaksanaan FGD tersebut akan dilaksanakan pada Kamis, 27 Juli 2017, mulai pukul 08.30 WITA sampai selesai di Patuno Resort Wakatobi, Jalan Raya Patuno, Wangi-wangi, Wakatobi.

Menurut Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Hariyanto FGD ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dalam merancang strategi pemasaran pariwisata nusantara, khususnya wisata bahari di Wakatobi.

"Hasil diskusi dari berbagai narasumber berikut kesimpulannya akan dijadikan bahan utuk menyusun rancangan strategi pemasaran khusus wisata bahari Wakatobi," jelas Hariyanto kepada TravelPlus Indonesia di Jakarta, Sabtu, (22/7).

Narasumber yang dihadirkan di FGD Wakatobi ini antara lain Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Nadar yang akan membawakan materi diskusi bertema ‘Pengembangan Pariwisata Bahari di Wakatobi.

Selain itu ada PIC Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas untuk Wakatobi, Gemma Pratama dengan materi 'Potensi Wisata Bahari Wakatobi', dan Konsultan PT. Ratu Mas Globalindo, Rahmat Ramadhan dengan materi bertajuk 'Penyusunan Target Pasar Wisata Bahari'.

Sebelum diskusi, lanjut Hariyanto ada arahan dan keynote speech oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuty dan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan yang akan dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara Syahruddin Nurdin.

Kasubbidang Segmen Personal Target Kemenpar, Kabul Supriyono menambahkan peserta FGD Wakatobi sekitar 50 orang dengan mengundang stakeholder perwakilan unsur PENTAHELIX.

"Ada Dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten setempat, ASITA, PHRI, Dinas Perhubungan, Taman Nasional Wakatobi, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Pusat Statistik Wakatobi, Komunitas, Akademisi, dan tentu saja Media, " terang Hariyanto.

Dalam hasil Meeting Agenda Plan Summary (MAPS) FGD ini dijelaskan Kabupaten Wakatobi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan ibukotanya terletak di Wangi- wangi.

Kabupaten berluas 823 km² dan pada tahun 2011 berpenduduk 94.846 jiwa ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003.

Wakatobi yang terdiri atas 8 Kecamatan yakni Binongko, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Togo Binongko, Tomia, Tomia Timur, Wangi-wangi, dan Kecamatan Wangi-wangi Selatan ini uga merupakan kawasan taman nasional dengan luas keseluruhan 1,39 juta hektar yang memiliki keanekaragaman laut, skala, dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.

Total jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi dari Januari hingga Juli 2017 mencapai 402,733 kunjungan melebihi dari total target Jan-Des 2017 sebesar 12.000 kunjungan.

Wakatobi merupakan salah satu andalan wisata bahari bagi Indonesia yang memang merupakan negara bahari sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Panjang pantainya mencapai 95.181 km yang memanjang di 17.504 pulau, berdasarkan data dari KKP tahun 2011.

Kawasan lautnya menjadi rumah bagi 950 spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies rumput laut, dan 18 spesies padang lamun.

Jika potensi bahari Indonesia ini dimaksimalkan, maka akan memberikan multiplier effects ke segala sektor seperti perikanan, lapangan kerja, dan sebagainya yang dapat meningkatkan devisa maupun PDB.

Menurut undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, wisata bahari atau tirta adalah usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana, serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.

Kemenpar sendiri telah menetapkan 10 (sepuluh) destinasi prioritas pada tahun 2016 yakni Borobudur, Bromo, Danau Toba, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Morotai, Mandalika, Labuan Bajo, Kepulauan Seribu, dan Wakatobi.

Tujuh di antaranya merupakan destinasi wisata bahari, sehingga diperlukan program kegiatan untuk mendukung perkembangan dan peningkatan 10 destinasi prioritas tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig:@adjitropis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.