Pariwisata Purbalingga Terus Bersolek Jelang Pengoperasian Bandara Jenderal Besar Soedirman, Ini Empat Langkahnya

Kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang tengah dibangun dan kabarnya akan dioperasikan pertengahan 2020, dinilai bakal kian mencerahkan wajah pariwisatanya.

Bermacam upaya dilakukan Pemkab Purbalingga, salah satunya terus bersolek (menata, mengemas, dan mengembangkan) sektor pariwisatanya supaya semakin mulus dan memikat.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Yanuar Abidin mengatakan ada 4 langkah pengembangan pariwisata yang dilakukan dalam dalam rangka menyambut dan memanfaatkan kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS).

Keempat langkah itu berupa pengembangan dari sisi aksesibilitas, amenitas, kelembagaan, dan sisi atraksi. "Dari sisi aksesibilitas antara lain menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai khususnya jalan menuju Daerah Tujuan Wisata (DTW) dan Desa Wisata (Deswita)," terangnya kepada TravelPlus Indonesia, Sabtu (4/1/2020).

Kabupaten Purbalingga, lanjut Yanuar memiliki sejumlah DTW andalan yang berhasil menambah pundi-pundi perbendaharaan wisatawan, antara lain Owabong (obyek wisata air Bojongsari) yang dalam setahun mampu menjaring sampai 1,2 juta pengunjung.

Diurutan kedua DTW penyumbang wisatawan terbanyak dan seterusnya, ada Purbasari Pancuran Mas (800 ribu), Taman Reptil (300 ribu), dan Golaga atau Goa Lawa Purbalingga sebanyak 125 ribu pengunjung per tahun.

Selain itu juga ada Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Taman Kota Usman Janatin, dan Bale Agung Pusat Oleh-oleh Khas Purbalingga. 

Kata Yanuar sejak dibenahi awal tahun 2018, Golaga mampu meraup pendapatan Rp1,4 miliar pada 2018. Tahun 2019 ditargetkan bisa mencapai target pendapatan Rp5 miliar, dan tahun ini diharapkan terus meningkat.

Untuk itu pihaknya meminta pengelola Golaga terus menggalakan Sapta Pesona di destinasi wisata andalan Purbalingga tersebut.

Yanuar menambahkan Kabupaten Purbalingga juga berhasil meraih tiga penghargaan Abiwara Pariwisata Jateng 2019 yakni untuk kategori Tokoh Penggerak Pariwisata Unsur Swasta, Terbaik Kedua Kategori Objek Wisata yang Dikelola Pemerintah, dan Juara 3 Penyaji Event Bersama Jawa Tengah.

"Untuk kategori Tokoh Penggerak Pariwisata unsur Swasta diraih oleh Junjung SE, Terbaik Kedua Kategori Objek Wisata yang dikelola pemerintah diraih oleh Golaga, dan Tari Ranggawis berhasil menjadi penyaji terbaik ketiga dalam penyelenggaraan event bersama tingkat Jateng 2019," ungkapnya. 

Sementara Deswita di Kabupaten Purbalingga saat ini ada sekitar 20 antara lain Deswita Serang, Tanalum, Limbasari, Kutabawa, dan Deswita Bokol.

Kalau pengembangan pariwisata dari sisi amenitas, sambungnya antara lain dengan menyiapkan hotel, restoran, rest area, dan kelengkapan sarana penunjang pariwisata. 

"Sekarang sudah ada 14 hotel. Ditambah 1 hotel baru bintang 4 namanya Braling Grand Hotel yang sedang dalam tahap finishing dan diperkirakan opening-nya Februari tahun ini," ungkap Yanuar.

Langkah selanjutnya dari sisi kelembagaan dengan menyiapkan manajemen pariwisata dan pembinaan masyarakat sadar wisata. Sedangkan langkah keempat  dari sisi atraksi dengan membuka beberapa DTW baru dan menggelar acara wisata (tourism event) baik yang berhubungan dengan wisata olah raga (sport tourism) maupun budaya (culture event).

"Kami juga punya beberapa event andalan yang selama ini berhasil meraup wisatawan cukup signifikan antara lain Festival Jenderal Soedirman yang tahun ini akan digelar tanggal 25 -26 Januari. Selain itu juga ada Festival Gojazz (Golaga Jazz), Festival Gunung Slamet, Festival Congot, Festival Kopi, dan Festival Onje," bebernya.

Yanuar optimis dengan 4 langkah itu apalagi ditambah kehadiran BJBS, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Purbalingga kedepan bisa semakin meningkat.

Terkait hal itu, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II (Jawa dan Kalimantan) Kemenparekraf, Wawan Gunawan mengimbau Pemkab Purbalingga segera menyelesaikan RIPPARKAB-nya dan kemudian di-Perda-kan sehingga menjadi dokumen acuan untuk pengembangan wisata Kabupaten Purbalingga ke depannya.

"Tak kalah penting juga terus menggali potensi kuliner yang menjadi ciri khas Kabupaten Purbalingga," ujar Wawan.

Guna mencapai target kunjungan wisatawan terutama wisman tahun ini, lanjut Wawan, yang perlu dilakukan Pemkab Purbalingga lewat Dinporapar-nya adalah berpromosi lebih giat lagi seperti misalnya melakukan promosi dengan mengadakan festival atau semacamnya.

Menurut Wawan dalam pengembangan destinasi wisata  tahun 2020 untuk Purbalingga akan melakukan pembinaan atraksi budaya berbasis masyarakat serta pengusulan bantuan penerangan jalan umum dan petunjuk arah di DTW kepada Dishub Jateng dan KemenPUPR.

"Kita akan selalu bersinergi dengan Dispar Pemprov Jateng dan Dinporapar Kabupaten Purbalingga, juga melibatkan peran serta masyarakat dengan penguatan budaya dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal," terang Wawan seraya menegaskan pentingnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk saling menunjang.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@gunungslametfestival, @owabong, @dinporapar_purbalingga, @goalawa & dok.kemenparekraf

Captions:
1. Suasana keramaian dalam Festival Gunung Slamet di Kabupaten Purbalingga, Jateng.
2. Owabong (obyek wisata air Bojongsari) penyumbang wisatawan terbanyak buat Kabupaten Purbalingga.
3. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Yanuar Abidin.
4. Goa Lawa Purbalingga (Golaga) pun ramai dikunjungi wisatawan.
5. Festival Gojazz (Golaga Jazz) salah satu atraksi andalan Purbalingga.
6. Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II (Jawa dan Kalimantan) Kemenparekraf, Wawan Gunawan.