"Alhamdulillah, saya baru saja diberi kabar oleh Pak @prabowo bahwa acara reuni 212 berlangsung damai dan tertib sesuai dengan harapan kita semua. Banyak berkah yang di dapat, ekonomi UMKM menggeliat, hotel-hotel juga penuh, dan pariwisata DKI meningkat".
Begitu kata Sandiaga Salahuddin Uno, mantan Wagub DKI Jakarta yang diunggah di akun Instagram (IG)-nya @sandiuno, Minggu (2/12/2018).
"Inilah Islam yang Lil Alamin. Berkah untuk semesta alam. Salam dari Desa Kalipucang, Grabag, Magelang," sambung Sandi yang berhalangan hadir di Reuni Akbar 212 kedua ini karena dia sedang berada di Magelang.
Ketika berita ini ditulis, unggahan Sandi itu sudah disukai 250.738 warganet dengan 4949 komentar.
Pemilik akun @sukma_ajenk berkomentar panjang dan mengejutkan begini:
"Ada yang buka kamar sampai puluhan jumlahnya di daerah Menteng. Ada yang rela keluar Rp 8,7 juta per malam agar bisa gelar sajadah di serambi hotel dekat Monas. Ada yang sewa 3 pesawat Sriwijaya karena dilarang pake bis. Ada yang menyisihkan uang saku beasiswanya untuk tiket dari UK ke Jakarta. Hanya untuk reuni 212. Dimana ada kekuatan rindu sedasyat ini? Tidakkah kalian pahami bahwa ini kerinduan ukhuwah, charging ghiroh memantapkan keislaman dan wujud kecintaan terhadap Tanah Air? Ini soal rasa. Yang tidak merasakan tidak akan mengerti! Barakallah fikum sahabat...," tulisnya.
Si-empunya akun @daeng_ady_syamsuddin berucap seperti ini:
"Subhanallah, aksi yang benar2 Damai untuk Indonesia Adil dan Makmur".
Soal dampak positif Reuni Akbar 212 dari sisi ekonomi juga diutarakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Anies di akun IG-nya @aniesbaswedan, kehadiran begitu banyaknya orang di kawasan Monas telah mengirimkan rejeki ke ruang-ruang keluarga amat sederhana, ekonomi mikro Jakarta.
"Masya Allah, aliran rejeki dari begitu banyak orang hadir di Monas pagi ini telah bermuara di rakyat kecil, pedagang kecil, di ruang sempit rumah tangga mereka. Semoga ini semua mengantarkan pada kesejahteraan, kemajuan dan kebahagiaan dan ridho Illahi," tulis Anies.
Pantauan TravelPlus Indonesia, sejumlah pedagang merchandise laris diburu peserta Reuni Akbar 212 kali ini.
Ada topi berbordir tulisan Lailahaillallah seharga Rp 25 ribu, kaos putih lengan pendek bertuliskan Reuni Akbar 212 Rp 80 ribu kalau lengan panjang Rp 100 ribu, syal Rp 120 ribu, dan ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid Rp 5 ribu per satuannya.
Pedagang makanan seperti nasi pecel, bubur ayam, mie ayam, ketoprak, rujak, buah-buhan, bermacam gorengan, es krim, dan aneka minuman lainnya juga diborong peserta Reuni Akbar 212.
Begitupun sejumlah rumah makan, resto, kafe dan lainnya yang ada di stasiun-stasiun, terminal, dan sekitaran Monas ramai disambangi peserta Reuni Akbar 212.
Massa peserta Reuni Akbar 212 mulai berdatangan sejak Sabtu (1/2) dan semakin bertambah sejak Minggu pagi (2/12).
Selain dari berbagai tempat di Jabodetabek, juga ada yang datang dari Ciamis, Jogja, Jateng, Banten, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya menggunakan bus-bus pariwisata, bus umum, kereta, pesawat, transportasi online, kendaraan pribadi, bahkan tak sedikit yang berjalan kaki dari daerahnya.
Mayoritas para mujahid itu mengenakan pakaian putih-putih sambil membawa panji-panji Rasulullah berwarna putih dan hitam.
Ketua Panitia Reuni 212 Ustaz Bernard Abdul Jabar memperkirakan, peserta yang datang lebih 8 juta orang.
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menambahkan peserta Reuni Akbar 212 hari ini lebih banyak dibandingkan Aksi Bela Islam (ABI) 212 tahun 2016 dan Reuni Akbar 212 pertama tahun 2017 lalu.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)
Captions:
1. Massa peserta Reuni Akbar 212 - 2018 di kawasan Monas, Jakarta.
2. Sejak Minggu (2/12) pagi peserta terus berdatangan.
3. Peserta Reuni Akbar 212 menikmati jajanan.
4. Merchandise Kaos dan Syal bertuliskan Reuni Akbar 212.
5. Nasi pecel di Reuni Akbar 212.
6. Jumlah peserta Reuni Akbar 212 tahun ini diperkirakan lebih dari 8 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.