Hari Pertama Diputar, Film 212 Diserbu Pelajar SD Sampai Orangtua
WOW, sambutan warga Indonesia khususnya kaum Muslim atas pemutaran hari pertama film 212 The Power of Love serentak di sejumlah bioskop CGV di tanah Air, Rabu, (9/5/2018) sangat luar biasa. Penontonnya mulai dari anak-anak pelajar SD, remaja, muda-mudi sampai kalangan orang tua.
Berbagai sumber mencatat jumlah penoton film 212 The Power of Love yang disutradari Jastis Arimba dan dibintangi antara lain Fauzi Baadilla, Adhin Abdul Hakim, Meyda Sefira, dan Hamas Syahid ini mendapat respon menggembirakan pada pemutaran pertama.
Sejumlah studio di bioskop-bioskop CGV yang menayangkan film berlatarbelakang peristiwa Aksi Bela Islam (ABI) 212 yang terjadi tanggal 2 Desember 2016 lalu itu juga banyak yang sold out.
Pantauan TravelPlus Indonesia pemutaran film 212 hari pertama di CGV Plaza Slipi Jaya (Pijay) Jakarta Barat pun mendapat sambutan luar biasa.
Di beberapa studio-nya yang menayangkan film produksi Warna Pictures tersebut sejak siang sampai malam sold out. Sekali tayang per-studionya pun menampung 171 penonton.
Padahal ada beberapa judul film lain yang tengah tayang antara lain film Avengers, Truth or Dare, dan film horor Indonesia Sajen.
Padahal ada beberapa judul film lain yang tengah tayang antara lain film Avengers, Truth or Dare, dan film horor Indonesia Sajen.
Sebagai alumni dan jurnalis/blogger peliput ABI 212, TravelPlus Indonesia sudah lama menanti-nanti kapan film humanis Islami ini akan ditayangkan.
Pada hari pertama penayangannya, TravelPlus Indonesia akhirnya memilih menonton film itu di CGV Pijay pada jam tayang kedua, ba’da Zuhur, tepat jam 1 siang, bersama 5 orang teman-teman yang kerap memburu kajian di beberapa masjid di Jabodetabek.
Penonton film 212 hari pertama di CGV Pijay yang terpantau antara lain anak-anak pelajar kelas 4 SDN 05 Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Mereka datang sepulang sekolah, jelang sore didampingi guru kelas ibu Nurhayati Ray dan beberapa orangtua murid.
Menariknya lagi khusus untukk menonton film tersebut, mereka sampai kompak membuat dan mengenakan kaos seragam baru berwarna hijau dengan tulisan "we are the best 05" di bagian belakang.
"Awalnya aku yang imbau murid-muridku untuk menonton film 212 ini dengan orangtuanya masing-masing. Ternyata ortu mereka justru menyarankan agar nontonnya rame-rame biar syiar Islamnya lebih bergema," ujar Nurhayati Ray.
Kata Nurhayati Ray, film 212 sangat pantas ditonton anak-anak Muslim untuk menumbuhkan kecintaan kepada agama Islam.
"Supaya murid-muridku tahu dan paham bahwa agama mereka yakni Islam adalah agama yang sangat cinta damai, bukan radikal apalagi teroris," tegas Nurhayati Ray yang diamini sejumlah muridnya sambil bersalam satu jari, salam tauhid, Lailahailallah.
Sementara dari kalangan muda-mudi ada Ozi dari Jakarta yang menonton film 212 bersama 4 kawannya.
“Kami alumni Abi 212 juga. Sejak dapat kabar ada film tentang aksi super damai itu, aku udah niat banget bakal nonton, dan hari pertama pemutaran film 212 ini, alhamdulillah kesampaian,” ujar Ozi yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta.
Dari kalangan ibu-ibu ada Siti Komalasari yang juga seorang guru di SDN 05 Kemanggisan. Dia datang membawa putranya.
“Saya juga alumni ABI 212 makanya saya bela-belain nonton film ini. Saya sengaja bawa anak saya nonton film 212 ini agar dia tahu biarpun nanti berpendidikan tinggi, lulusan universitas ternama di dunia, tetap harus tahu ilmu agama, taat sebagai Muslim, dan patuh kepada orangtua,” ujarnya.
Menurut Siti, rekan-rekan guru seprofesinya juga sudah lebih dulu menonton film 212 ini di CGV Pijay ini pada jam tayang pertama. “Kata rekan saya, sold out juga,” akunya.
Sementara dari kalangan ibu-ibu pengajian, ada 9 orang ibu dari Majelis Taklim Alkahfi, Pulo Jati, Tomang, Jakarta Pusat.
“Kami juga alumni ABI 212 dan penasaran ingin nonton filmnya, hitung-hitung sekalian syiar Islam,” celetuk salah satu ibu dari rombongan pengajian tersebut.
Sejumlah penonton pria film 212 hari pertama di CGV Pijay banyak juga yang mengenakan baju koko, kaos lengan panjang ataupun peci berwarna putih. Sementara penonton wanitanya juga banyak yang memakai busana muslimah ataupun kerudung berwarna putih.
Tujuan mereka satu, ingin mendukung film 212 The Power of Love agar masa tayangnya bertahan lama sekaligus berniat ingin turut memutihkan bioskop tersebut.
TravelPlus Indonesia punya catatan tersendiri usai menyaksikan film yang juga sepintas menampilkan sejumlah artis ternama seperti Dimas Seto, Irfan Hakim, Arie Untung, Tommy Kurniawan, Ustad Erick Yusuf, Ustadzah Neno Warisman, Ustadzah Peggy Melati Sukma, dan Ustadzah Oki Setiana Dewi ini.
Kalau bicara dari sisi akting, para pemainnya cukup menarik terutama akting Fauzi Baadilla sebagai jurnalis bernama Rahmat saat menangis di depan jenazah ibunya.
Meskipun adegan itu sebentar, namun akting Fauzi yang memainkan karakter pemuda keras kepala, nyeleneh, dan meletup-letup tapi harus menangis, justru lebih menyesakkan dada, lebih menyentuh.
Akting Adhin Abdul Hakim yang berambut gondrong dan brewoknya lebat, sahabat Rahmat yang apa adanya juga menarik.
Begitupun akting Meyda Sefira yang santun sebagai Husna, teman kecil Rahmat yang memendam cinta lama.
Begitupun akting Meyda Sefira yang santun sebagai Husna, teman kecil Rahmat yang memendam cinta lama.
Abah, ayahnya Rahmat juga berakting memukau. Apalagi saat adegan dia dimandikan oleh Rahmat di kamar mandi usai terjatuh. “Rahmat lagi madiin orangtua bangka nih,” teriaknya seraya tertawa geli.
Dialog spontan khas anak muda antara Rahmat dengan Adhin dan sebaliknya juga mengalir apa adanya dan membuahkan humor yang natural.
Misalnya ungkapan Adhin ke Rahmat seperti ini “Eh Setan lo ga jadi ke masjid,” atau “Sampah kayak lo aja ngaku wakil Rohis”. Atau juga “Sehat lo ye. Masuk angin otak lo”.
Keistimewaan lainnya, film ini juga memuat wajah Islam yang sebenarnya yang ditunjukan lewat aksi super damai 212.
Misalnya adegan peserta aksi yang sama sekali tidak menggangu sepasang pengantin Non-Muslim yang ingin menikah di Gereja Katerdal saat melewati aksi 212 tersebut.
Misalnya adegan peserta aksi yang sama sekali tidak menggangu sepasang pengantin Non-Muslim yang ingin menikah di Gereja Katerdal saat melewati aksi 212 tersebut.
Contoh lainnya tidak menggangu wartawati Non-Muslim yang tengah bertugas meliput aksi tersebut bahkan justru memberinya nasi kotak. Ada juga adegan peserta aksi tidak menyampah, tidak merusak tanaman bahkan tidak menginjak rumput sama sekali di kawasan Monas, dan tentu saja sama sekali tidak berbuat keonaran, kerusuhan apalagi anarkis dan radikal.
Helvy Tiana Rosa selaku produser film 212 ini membenarkan bahwa film 212 The Power of Love merupakan film humanis yang akan menambah kecintaan kita kepada Allah, keluarga, dan keluarga besar kita dalam bingkai NKRI.
Pesan yang tak kalah penting dari film ini, sebagaimana diperankan Fauzi, bahwa sebagai seorang Muslim apapun profesinya, setinggi apapun pendidikannya haruslah tetap mengutamakan/membela agamanya yakni Islam, bukan justru menjelek-jelekkan.
Semestinya semakin berpendidikan seorang Muslim, semakin taat pula dengan ajaran Islam dan tetap patuh kepada kedua orangtuanya. Bukan sebaliknya.
Nah, buat pelajar SD dan bapak/ibu guru lainnya serta siswa/i SMP, SMA, para santri, mahasiswa, juga ibu2/bapak2/muda-mudi pecinta majelis ilmu/kajian Islam, tak ketinggalan para alumni maupun non alumni ABI 212 yang belum menonton film 212 yang penuh pesan Islami tersebut pada hari pertama, ayo lekas putihkan bioskop di kota kalian masing-masing pada hari kedua penayangan dan seterusnya.
Dengan nobar film 212 The Power of Love, kita tunjukan ukuwah islamiyah kita semakin kokoh, cerdas, kompak, saling dukung, dan selalu cinta damai.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1.
Narsis dulu sebelum nonton bareng (nobar) film 212 The Power of Love di bioskop CGV Plaza Slipi Jaya (Pijay), Jakarta Barat pada pemutaran pertama hari Rabu (9/5/2018).
2.
Antrian penonton membeli tiket film 212 The Power of Love di CGV Pijay hari pertama pemutaran.
3.
Pelajar kelas 4 SDN 05 Kebon Kacang, Tanah Abang kompak nobar film 212 The Power of Love di CGV Pijay hari pertama penayangan.
4.
Anak-anak muda alumni Aksi Bela Islam (ABI) 212 nobar film 212 The Power of Love di CGV Pijay.
5. Penonton film 212 The Power of Love, bangga menunjukan tiketnya.
5. Penonton film 212 The Power of Love, bangga menunjukan tiketnya.
6.
Bukti tiket TravelPlus Indonesia nobar film 212 The Power of Love di CGV Pijay hari pertama pemutaran.
7. TravelPlus Indonesia turut mendukung film 212 The Power of Love dengan menontonnya di CGV Pijay. (foto: sobatkajian)
7. TravelPlus Indonesia turut mendukung film 212 The Power of Love dengan menontonnya di CGV Pijay. (foto: sobatkajian)
0 komentar:
Posting Komentar