Ini Rahasia Sukses Nihi Sumba Island Raih Predikat Hotel Terbaik Dunia Kedua Kali
Nihi Sumba Island kembali mendunia namanya dan membanggakan Indonesia. Soalnya resort mewah nan ramah lingkungan dan budaya lokal di Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berhasil mempertahankan predikatnya sebagai hotel terbaik dunia (World’s Best Awards) dari Majalah Travel + Leisure dua tahun berturut-turut sejak tahun lalu.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam jumpa pers atas keberhasilan Nihi Sumba Island mendapatkan predikat yang membanggakan itu tahun ini di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Rabu (12/7) membocorkan rahasia sukses kemenangan Nihi Sumba Island.
“Nihi Sumba Island mendapatkan penghargaan karena memiliki value yang berbeda dari hotel lainnya yakni peduli lingkungan dan kebudayaan lokal serta memberdayakan masyarakat sekitar dengan mempekerjakan lebih dari 90% penduduk lokal,” ungkapnya.
Menurut Arief Yahya belakangan ini environment sustainability atau tourism sustainability menjadi isu global serta menjadi perhatian masyarakat internasional termasuk pada traveller dunia, dan Nihi Sumba Island memperhatikan hal itu.
“Penerapan tourism sustainability atau green hotel di Nihi Sumba Island dengan sendirinya para traveller memberikan apresiasi antara lain berupa harga yang lebih tinggi kepada Nihi,” jelasnya di acara yang juga dihadiri Managing Partner Nihi Sumba Island James McBride, Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, Kepala Bappeda Sumba Barat Aloysius Seran, dan Brand Ambassador Nihi Sumba Island Nicholas Saputra.
Kata Arief Yahya penghargaan internasional yang diraih Nihi Sumba Island pun memberikan dampak pada formula 3C yakni confidence, credibility, dan calibration.
“Predikat sebagai hotel terbaik di dunia ini berdampak positif terhadap meningkatnya kepercayaan (confidence) terhadap daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global,” jelasnya.
Arief Yahya juga mengatakan meningkatnya kepercayaan insan pariwisata Indonesia baru-baru ini berdampak pada semakin meningkatnya ‘raport’ indeks daya saing Indonesia yang naik 8 peringkat ke peringkat 42 yang dikeluarkan secara resmi oleh World Economic Forum (WEF) pada 6 April 2017 lalu.
“Dengan kenaikan peringkat TTCI otomatis level kepercayaan (confidence) diri bangsa ini naik dan secara internal, ke dalam negeri semakin percaya diri bahwa bangsa kita mampu bersaing di level dunia, terutama di sektor pariwisata,” tambahnya.
Kedua credibility. “Di mata masyarakat global kredibiltas kita mulai membaik. Artinya, secara eksternal, ke luar, kita juga semakin diakui, dipercaya, kredibel, orang semakin tahu bahwa “Wonderful Indonesia” punya nilai di mata dunia,” ungkapnya.
Dan ketiga calibration. “Dengan membandingkan kinerja Indonesia dengan standar dunia menjadi terbukti bahwa kita naik kelas. Setelah dikalibrasi dan dipotret dengan kriteria dan standar dunia, ternyata kita naik 8 peringkat. Ini pencapaian positif karena standar yang sama juga dipakai untuk memotret dan mengukur indikator dari semua negara,” jelasnya.
Menurut data terakhir peringkat Indonesia naik 8 peringkat, sementara Malaysia turun 2 peringkat di posisi 26, Singapura juga turun 2 peringkat, dan Thailand naik hanya 1 peringkat di papan 34.
Pariwisata Indonesia, lanjut Arief Yahya memproyeksikan tahun 2019 nanti naik 12 level di posisi 30 besar dunia dari 141 negara yang dikalibrasi oleh TTCI WEF sehingga pariwisata Indonesia betul-betul semakin diperhitungkan dan penting di level dunia.
Managing Partner Nihi Sumba Island James McBride menambahkan rahasia terpilihnya Nihi Sumba Island sebagai hotel terbaik dunia karena Nihi menjadi sebuah destinasi petualangan aktif dan kemewahan yang mutlak dipadukan dengan unsur-unsur budaya lokal, di sebuah lingkungan yang eksotis dan otentik. “Hotel Nihi tidak hanya merupakan sebuah hotel, melainkan juga sebuah gaya hidup,” ujarnya.
Kata James, Nihi terus menciptakan kesadaran akan isu-isu yang dihadapi masyarakat lokal, sekaligus menyediakan lapangan kerja dan layanan yang menumbuhkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga, dan mendukung kebutuhan dasar seperti klinik kesehatan, makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah, dan akses terhadap air bersih.
“Banyak dari antara para tamu yang kemudian menjadi donator Sumba Foundation dan menciptakan sebuah ikatan dengan budaya asli di pulau ini sambil mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya,” bebernya.
James menambahkan berkat prestasi yang diraih Nihi, Sumba kini menjadi semakin dikenal di dunia. “Kita akan terus konsen dengan lingkungan dan kelestarian budaya agar wisatawan kembali lagi ke Nihi,” pungkasnya.
Sebagaimana Arief Yahya, aktor Nicholas Saputra yang menjadi duta merek (brand ambassador) Nihi Sumba Island memberi selamat atas prestasi Nihi yang berhasil menyabet predikat dua kali berturut-turut sebagai hotel terbaik di dunia.
“Saya jadi tidak sabar untuk datang kembali ke Nihi Sumba Island,” ungkapnya.
Pengumuman kemenangan sebagai hotel terbaik dunia diterima oleh Nihi Sumba Island secara resmi pada Selasa (11/07).
Berdasarkan lembar fakta (fact sheet) hotel yang diberikan pihak pengelola Nihi Sumba Island, resort kelas atas yang sebelumnya bernama Nihiwatu ini memiliki 33 Villa dengan 38 kamar. Masing-masing villa difasiltasi private pool dengan pemandangan luar biasa menawan.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Foto: adji & rezi-humas kemenpar
Captions:
1. Foto bersama usai pemberian cinderamata.
2. Jumpa pers atas prestasi Nihi Sumba Island raih predikat hotel terbaik di dunia kedua kali.
3. Nicholas Saputra brand ambassador Nihi Sumba Island.
0 komentar:
Posting Komentar