Jeprat-Jepret Pesona Festival Way Kambas 2016
Festival Way Kambas 2016 tengah berlangsung di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Agenda wisata yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur ini berlangsung 3 hari mulai Jumat-Minggu ( (11-13/11).
Dua tahun sebelumnya, festival ini digelar di luar TNWK, dan tahun ini kembali digelar di Pusat Konservasi Gajah Sumatera di TNWK.
Sederet kegiatan menarik bernuansa petualangan dan budaya menyemarakkan FWK ke-16 ini antara lain Way Kambas Adventure Trail, Fun and Run Way Kambas 10K, Gowes to Way Kambas (Jelajah Way Kambas), dan Fox Hunting Signal Way Kambas.
Buat pengunjung yang gemar fotografi, panitia juga menggelar acara Jeprat Jepret Pesona Way Kambas. Di samping itu ada Sketsa Pesona Way Kambas, Pesta Buah, Festival Kuliner, Festival Suvenir, dan seminar nasional.
Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim berharap festival ini bermanfaat menambah pendapatan masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran kelestarian alam dan lingkungan sekitarnya.
Hari pertama, Jumat (11/11) festival ini dimulai dengan lomba Jeprat Jepret Pesona Way Kambas untuk para fotografer, blogger, dan pers. Para pemanangnya mendapatkan sejumlah hadiah. Kemudian Sketsa Pesona Way Kambas, lukisan mural yang sarat pesan moral bertema lingkungan hidup dan hutan lindung, dan dilanjutkan lomba desain suvenir.
Hari kedua, Sabtu (12/11), diisi dengan acara Way Kambas Adventure Trail. Pesertanya menggunakan motor trail menaklukan medan TNWK. Selanjutnya Fun and Run Way Kambas 10 K yang diikuti para atlet maraton untuk lari bersama gajah melintasi hutan ini.
Hari terakhir, Minggu (13/11), disemarakan dengan Gowes to Way Kambas, yakni berpetualang dengan bersepeda.
Taman Warisan ASEAN
Sebagai catatan, tahun ini TNWK sudah resmi menjadi Taman Warisan ASEAN.
Sertifikat ASEAN Heritage Parks (AHP) mengenai penetapan Taman Nasional Way Kambas sebagai kawasan perlindungan ke-36 di ASEAN sudah diserahkan baru-baru ini.
Sertifikat ASEAN Heritage Parks (AHP) mengenai penetapan Taman Nasional Way Kambas sebagai kawasan perlindungan ke-36 di ASEAN sudah diserahkan baru-baru ini.
Penetapan Way Kambas sebagai Taman Warisan ASEAN menjadi tanda bahwa TNWK bukan milik Indonesia saja tapi milik dunia.
Penetapan tersebut merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional kepada komitmen Indonesia dalam menjaga keanekaragaman hayati.
TNWK yang berdiri tahun 1985 ini merupakan taman nasional perlindungan gajah yang terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Di taman nasional inilah ada sekolah gajah pertama di Indonesia yang awalnya bernama Pusat Latihan Gajah (PLG) dan kemudiam berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG).
Selain Gajah Sumatera, di dalam kawasan TNWK terdapat hewan yang hampir punah di antaranya Badak Sumateran, Harimau Sumatera, Mentok Rimba, Beruang Madu, dan Buaya Sepit.
Di bagian pesisirnya yang berawa juga sering ditemukan berbagai jenis burung antara lain Bangau Tongtong, Sempitan Biru, dan Kuau Raja.
Tak sulit menjangkau Taman Nasional seluas 1.300 Km persegi ini.
Pengunjung yang biasa backpacker-an biasanya memulai perjalanan dari Terminal Rajabasa, Bandar Lampung dengan menggunakan bus jurusan Way Jepara, Lampung Timur.
Lalu turun di Gerbang pertama TNWK tepatnya di Desa Rajabasa Lama di deket pasar. Selanjutnya menggunakan ojek ke dalam untuk membeli tiket masuk di pintu masuk TNWK.
HTM-nya ada dua yaitu ke konservasi gajah dan ke way kanan resort. HTM ke konservasi gajah Rp 20.000 perorang.
Pengunjung yang ingin ke Way Kanan resort dimana terdapat penangkaran Badak Sumatera, harus ada SIMAKSI yaitu surat izin masuk dengan harga 30.000 perorang.
Kalau ingin menginap di dekat konservasi gajah, juga harus meminta surat SIMAKSI ke Pos Penjaga.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. Indonesia.travel
0 komentar:
Posting Komentar