Berwisata Bareng Ayah dari Mandi Hujan, ke Mall, Museum Hingga Naik Gunung, Ah Serunya
Akhir Pekan, Long Weekend, apalagi Liburan Sekolah adalah hari-hari yang ditunggu anak-anak. Ya apa lagi kalau bukan liburan bersama Ayah dan tentunya Ibu. Tapi kali ini fokus bersama Ayah saja. Kenapa? Karena terkait dengan peringatan Hari Ayah yang diperingati di Indonesia setiap tanggal 12 November, besok.
Lalu kemana biasanya sang Ayah membawa anak-anak liburan? Jawabnya tentu bermacam, disesuaikan dengan umur si anak, minat si anak, kondisi keuangan, waktu, keamanan, dan kenyamanan serta manfaatnya bagi si anak.
Lalu kemana biasanya sang Ayah membawa anak-anak liburan? Jawabnya tentu bermacam, disesuaikan dengan umur si anak, minat si anak, kondisi keuangan, waktu, keamanan, dan kenyamanan serta manfaatnya bagi si anak.
Kesimpulan jawaban itu berhasil Travelplusindonesia rangkum dari hasil obrolan santai beberapa Ayah via WA, Jumat (11/11).
Wawan S. Gunawan, dalangnya Wayang Ajen. Ayah tiga putri ini selalu mengajak ketiga putrinya ke kampung halamannya di Ciamis.
“Saya ajak ke kebun, sawah, main air, dan mancing ikan kecil di parit atau sungai kecil. Si bungsu neng Antiq, seneng banget Om,” terangnya.
Wawan yang juga tertcatat sebagai PNS di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini menambahkan tempat wisata yang paling bagus buat anak-anak itu yang bisa menambah kecerdasan anak, mendidik tapi tidak menggurui.
“Kita bisa mengajak anak-anak ke tempat wisata buatan, petualangan, dan objek wisata edukasi budaya. Pokoknya yang bisa membuat anak-anak terjun langsung ke alam bebas dan berkesenian. Jadi bisa merasakan pengalaman langsung,” ungkapnya.
Lain lagi dengan Jemmy, dosen di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung yang kerap mengajak anak-anaknya berlibur ke berbagai lokasi di Bandung dan sekitarnya.
Maklum Ayah tiga anak (paling besar kelas 1 SMA, kedua kelas 1 SMP, dan ketiga masih kelas 4 SD) ini tinggal di Bandung.
“Kalau di Bandung paling ke Ciwidey atau ke Ciater. Pilihan lain ke mall dan Masjid Raya Bandung atau ke rumah neneknya di Rangkasbitung, Kalau liburnya panjang paling ke Candi Borobudur dan Prambanan di Jogja,” terang Kasubag Kependidikan dan Kerjasama STP Bandung ini.
Jemmy pun sesekali anak-anaknya diajak ke museum untuk menambah wawasan dan pengetahuan. “Paling ke Museum Geologi di Bandung. Pulangnya bawa oleh-oleh cerdas,” akunya.
Beberapa Ayah muda yang anaknya masih kecil pun punya cara sendiri membawa buah hatinya untuk berlibur santai.
Hafiz pengusaha rental car di Palembang, Sumatera Selatan misalnya selalu meluangkan waktu bersama Aqmal, yang masih berusia jelang 2 tahun.
Hafiz pengusaha rental car di Palembang, Sumatera Selatan misalnya selalu meluangkan waktu bersama Aqmal, yang masih berusia jelang 2 tahun.
“Kalau di Palembang saya bawa ke mall terdekat, pas akhir pekan. Makan bareng sama bundanya juga. Soalnya masih kecil, belum bisa dibawa yang jauh-jauh,” terangnya.
Lain lagi dengan Arri Canis di Aceh. Ayah satu balita berjenis kelamin laki-laki bernama Muhhamd Adam Al Ghaffar ini justru mengajak anaknya mandi hujan.
“Karena masih bayi jadi belum bisa dibawa kemana-mana. Apalagi naik gunung. Paling mandi hujan bareng. Eh dia senang banget. Nanti kalau dah beberapa tahun baru saya ajak naik gunung,” aku Arri yang memang pecinta alam dan pendaki gunung ini.
Sejumlah Ayah, teman penulis semasa kuliah dulu pun punya cara tersendiri dalam mengisi liburan bersama-anak-anaknya.
Julian Bernardi di Padang, Sumbar misalnya kadang membawa putri satu-satunya yang kini duduk kelas 7 atau 1 SMP berwisata ke sejumlah lokasi wisata di Sumbar. “Kalau lagi liburan agak panjang ya ke Jakarta,” aku Julian jebelon S-2 yang kini berwiraswasta.
Sutrisno lain lagi. Ayah tiga anak (paling besar kelas 1 SMP, kedua 3,5 tahun, dan yang ketiga masih 1,3 tahun), biasanya membawa anak-anaknya berwisata ke daerah Bandung dan Cipanas, Garut.
“Belum bias ngajak anak-anak jauh-jauh. Apalagi yang balita, paling jauh baru Jogja aja,” ujar mantan wartawan yang kini beralih menjadi wiraswasta di bidang penyedia AC untuk pengeboran minyak lepas pantai.
Iwan Maumere, sohib penulis lainnya memilih mengajak anaknya liburan di sekitar wilayah tinggalnya di daerah Cijantung Jakarta Timur dengan pertimbangan dekat dengan rumah dan nyaman.
“Paling gue ajak ke mall main game dan makan. Kadang renang di Cijantung juga,” akunya.
Apa yang dilakukan para Ayah di atas terlihat wajar dan baik-baik saja buat masing-masing buah hatinya.
Apa yang dilakukan para Ayah di atas terlihat wajar dan baik-baik saja buat masing-masing buah hatinya.
Namun ada juga segelintir Ayah yang mengajak anaknya liburan dengan kegiatan yang lebih menantang atau lebih bernuansa petualangan.
Beberapa rekan yang hobi mendaki gunung misalnya membawa anaknya juga mendaki gunung. Alasannya ingin memperkenalkan gunung sejak dini. Kebetulan sang Ayah memang pendaki gunung yang masih aktif hingga sekarang.
Rizki asal Sumatera Barat contohnya. Ayah muda satu putri bernama Raesa Nabilla Rizki (4,5 tahun) ini memperkenalkan gunung kepada putrinya yang biasa di sapa Caca itu sejak berusia 3 tahun.
“Alhamdulillah sampai sekarang Caca sudah naik tiga gunung di Sumbar. Bahkan Gunung Marapi sudah 3 kali, Gunung Singgalang satu setengah kali, dan Gunung Talang sekali,” terang Rizki saat ngobrol dengan Travelplusindonesia di kedai Dangau Kawa, Sumbar beberapa waktu lalu.
“Sejak awal Caca yang memaksa nanjak gunung mungkin karena dia melihat teman-teman ayahnya yang datang ke rumah kebanyakan para pendaki gunung. Saya sebagai orang tua ya mendampinginya saja,” kata Rizki yang biasa dipanggil Abah (ayah) oleh Caca.
Kata Rizki, bahagia itu berada di gunung bersama orang yang disayang.
Lewat cara itu, anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang tidak didapat di bangku sekolah atau di rumah.
“Buat saya ya bersama Caca, apalagi Caca mau jalan sendiri saat nanjak gunung. Jadi tidak selalu saya gendong,” jelas Rizki sebagaimana tertera di akun instagramnya yang diberi label nama lengkap buah hatinya itu.
Terbukti, para Ayah di atas menganggap beriwisata bersama anak itu penting, apapun itu jenis wisatanya lantaran banyak manfaatnya.
Menurut Wawan, selain bermanfaat lebih mendekatkan hubungan antara anak dengan Ayah, pun bisa digunakan sebagai media pendidikan luar ruang.
Lewat cara itu, anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang tidak didapat di bangku sekolah atau di rumah.
Salut buat para Ayah yang masih meluangkan waktu buat anak-anaknya sesibuk apapun.
Selamat Hari Ayah 12 November, buat para Ayah di manapun, khususnya di seluruh penjuru Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig:@adjitropis)
Foto” dok. jemmy, arri canis, hafiz, @raesa-nabilla-rizki, & @wawanajen.
0 komentar:
Posting Komentar