Belanja Kebutuhan Lebaran di Kridaya 2011
Pameran kerajinan Indonesia dalam warisan budaya (Kridaya) yang akan di gelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 3-7 Agustus 2011 bertepatan dengan bulan Bulan Puasa Ramadhan, dapat menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan bermacam kebutuhan lebaran. Ada produk apa saja?
Kendati pameran Kridaya kedua yang bertemakan “Meningkatkan Penggunaan Produk Kerajinan dalam Keseharian” ini memfokuskan pada kerajinan bambu, namun pengunjung dipastikan dapat memborong bermacam aneka produk lain untuk keperluan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.
Sejumlah produk yang masih berkaitan dengan lebaran seperti pakaian dari berbagai bahan antara lain batik, songket, sulam, bordir, mukena sampai toples- toples cantik untuk tempat aneka kue kering lebaran juga tersedia.
Menurut Ketua Panitia Pameran Kridaya 2011 Triesna Wacik, untuk memudahkan pengunjung mencari produk yang diinginkan, panitia menzonasi produk sesuai jenis barangnya. “Khusus batik ada di zonasi pakaian, zona aksesoris, dan sebagainya,” jelasnya di Jakarta, Jumat (1/7/2011).
Pameran yang diikuti 330 peserta terdiri atas produsen atau pengrajin dan pedagang dari 33 provinsi ini rencananya akan dibuka secara resmi oleh Ani Bambang Yudhoyono . Selama pameran akan ada berbagai kegiatan seperti lelang produk, talk show, fashion show, demo produk dan pertunjukan seni budaya. “ Pada pembukaan akan ada penampilan orkestra kecil yang memainkan aneka alat musik dari bambu,” terangnya.
Panitia menargetkan jumlah pengunjung pameran Kridaya kedua ini 50 ribu orang dengan nilai transaksi sekitar Rp 15 miliar. “Pameran tahun lalu pengunjungnya sekitar 30 ribu orang. Tahun ini dipastikan akan naik karena panitia sudah belajar dari pameran sebelumnya,” tambah Triesna.
Yang cukup menarik, meski pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 10.000 per orang, namun panitia menyiapkan tajil berupa makanan atau minuman kecil untuk buka puasa selama pameran berlangsung.
Kata Triesna, pameran Kridaya kali ini juga akan memamerkan sertifikat UNESCO dari beberapa produk Indonesia yang diakui PBB antar lain sertifikat batik, keris, dan angklung. “Tujuannya untuk mengedukasi pengunjung akan sulitnya mendapatkan sertifikat itu supaya mereka tahu, mencintai, ikut melestarikan, dan menggunakan produk tersebut,” jelasnya.
Naskah: Adji Kurniawan(adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar