. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 30 Juni 2011

Gedung Lawang Sewu Bakal Jadi Pusat Kriya Nusantara


Gedung Lawang Sewu di Kota Semarang, Jawa Tengah kandung menjadi obyek wisata horor. Untuk merubah citra itu sejumlah pihak akan menjadikannya sebagai pusat kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk mewujudkan itu dilakukan berbagai upaya antara lain meresmikan purna pugar cagar budaya Gedung A Lawang Sewu dan menggelar Pameran Kriya Unggulan Nusantara 2011.

Pelaksanaan pameran yang akan didahului dengan peresmian gedung tersebut rencananya akan diresmikan oleh Ani Bambang Yudhoyono selaku Pembina Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pada, Selasa, 5 Juli 2011.

Menurut Ketua Bidang Promosi Pameran Trisna Wacik, peresmian gedung Lawang Sewu dan pameran yang akan dilakukan pada 5-10 Juli 2011 di gedung tersebut dalam upaya mendayakan gedung cagar budaya menjadi berdaya saing dan sekaligus berdampak ekonomi.

Bangunan cagar budaya di Indonesia, lanjut Trisna Wacik dibawahi berbagai instansi. Ada yang dibawahi Kemenbudpar, pemda, ada juga PT. Kereta api Indonesia (PT KAI), dan lainnya Untuk itu diperlukan sinergi antara intansi yang membawahi gedung tersebut dengan pemda setempat yang didorong dan difasilitasi pemerintahan pusat.

“Keinginan itu harus datang dari yang punya gedung dan daerah dimana tempat gedung itu berada. Kalau pusat bersemangat tapi daerah tidak, ya percuma,” jelas istri Menbudpar Jero Wacik ini di Jakarta, Kamis (30/6/2011).

Pemanfaatan gedung cagar budaya bisa bermacam.macam selain untuk museum juga untuk gedung pertemuan, ruang pameran dan sebagainya. “Yang penting pendayagunaan gedung cagar budaya tersebut tidak melanggar aturan-aturan yang berlaku terkait pemanfaat gedug cagar budaya tersebut,” terang Trisna lagi.

Dalam kaitannya menjadikan Lawang Sewu sebagai Gedung Pusat Kriya Unggulan Nusantara, Dekranas akan menyiapkan 35 ruangan berukuran 6 X 4 meter untuk 33 provinsi dan 2 ruangan besar untuk Kota dan Kabupaten Semarang untuk digunakan sebagai ruang pamer produk-produk unggulan dari masing-masing provinsi atau daerah.

“Penggunaan ruangan tersebut berlaku sejak peresmian gedung dan pameran. Dan diharapkan selanjutannya dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh masing-masing provinsi,” jelas Okke Hatta Radjasa selaku ketua panitia penyelenggara Pameran Kriya Unggulan Nusantara 2011.

Penyelanggaran pameran yang dilakukan Dekranas bekerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah dan PT KAI serta dipayungi Kemenbudpar ini juga didukung oleh 5 kementerian lainnya yakni Kemendagri, Kemendustrian, Kemendag, Kemenkop dan UKM, dan Kementrian BUMN.

“ Dengan memaksimalkan sinergi 6 kementerian ini, diharapkan Lawang Sewu nantinya bukan lagi dikenal sebagai produk-produk horornya melainkan sebagai etalasi produk-produk kerajinan unggulan dari seluruh daerah di Indonesia yang dapat dibeli oleh wisatawan,” harap Okke.

Upaya lain untuk merubah imej itu, pihak-pihak yang bersinergi ini akan mencoba merubah museum Lawang Sewu tidak kaku menjadi pusat informasi dan ilmu sehingga museumnya hidup artinya didayagunakan sesuai perkembangan masa kini. “Banyak ilmu dan pengetahuan yang dapat ditawarkan dari gedung Lawang sewu ini kepada pengunjung, antara lain dari arsitektur dan sejarahnya,” tambah Okke.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP