Rabu, 04 Mei 2016

Lomba Tulisan Berhadiah Rp 500 Juta Tantang Jurnalis Promosikan Wisata Bahari

Guna mempromosikan sejumah obyek wisata bahari di Tanah Air lewat tulisan, Lomba Menulis Wisata Bahari kembali digelar Kementerian pariwisata (Kemenpar) tahun ini. Lomba yang diperuntukkan khusus untuk wartawan di seluruh Indonesia ini merebutkan  Piala Menteri Pariwisata “Anugerah Pesona Bahari” dengan total hadiah sebesar Rp 500 juta.


“Lomba menulis wisata bahari ini juga bertujuan dalam rangka mencapai target 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air,” terang Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal, Kemenpar Arya Raseno saat jumpa pers terkait lomba terbut di Lantai 17, Gedung Kemenpar, Jakarta, Rabu (4/5).   

Menurut Raseo yang mewakili Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuty yang berhalangan hadir lantaran sedang mengikuti pelatihan sebagai Eselon I, lomba menulis ini kembali diadakan mengingat penyelenggaraan tahun lalu berlangsung cukup sukses.

“Mudah-mudahan loba menulis wisata bahari tahun ini berlangsung sukses dan pesertanya tambah banyak,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Raseno membacakan ketentuan lomba yang wajib diindahkan setiap peserta. “Lomba ini dibagi menjadi beberapa kategori, yakni kategori media cetak koran, cetak majalah, dan online,” terangnya.

Tulisan yang diikutsertakan merupakan karya asli, dan panitia berhak menggugurkan pemenang apabila di kemudian hari tulisan terbukti bukan karya asli.

Tulisan dimuat pada media massa cetak umum (bukan media internal) yang terbit di Indonesia antara tanggal 1 Januari 2016 s/d 1 Agustus 2016.  “Tulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tambahnya.

Pendaftaran lomba mulai dari tanggal 4 Mei 2016 dan ditutup tanggal 1 Agustus 2016. “Peserta harus menyertakan bukti pemuatan dan fotokopi indentitas penulis (i.d pers), ke alamat email : lombamenulisbahari@gmail.com. Setiap penulis dapat mengirimkan lebih dari satu naskah tulisan,” detilnya.

Menurut Raseno lagi, hasil lomba akan diumumkan pada tanggal 20 Agustus mendatang. “Para pemenangnya dapat dilihat diwww.indonesia.travel,” ujarnya.

Lomba ini, lanjut Raseno melibatkan Dewan Juri dari berbagai kalangan, antara lain Didien Junaedy (Ketua Gahawisri/Ketua GIPI); Raymond T. Lesmana (Praktisi Bahari); Prof. Krishna Nur Pribadi (Dosen ITB); Arifin Hutabarat (Media); dan Esthy Reko Astuty (Pemerintah/Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar).

"Dari susunan juri itu, semua unsur  pemangku kepentingan (stakeholder) seperti pemerintah, pelaku industri  pariwisata, akademisi,  asosiasi atau  kamunitas, dan media atau penta helixseperti yang disarankan Menpar Arief Yahya terwakili,” ujarnya.

Esthy  dalam rilis tertulisnya mengatakanmelalui lomba menulis wisata bahari inimenjadi sarana promosi wisata yang efektif.  Promosi melalui tulisan menurutnya  sangat efektif  untuk mengenalkan potensi wisata bahari Indonesia yang sedemikian besar.

“Lewati  lomba ini daerah tujuan wisata bahari yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air akan lebih dikenal masyarakat,” ujarnya.

Esthy menambahkan kegiatan ini  sebagai wujud dari peran wartawan media massa Nasional maupun daerah secara berkesinambungan dalam memberikan informasi pariwisata melalui rubrik atau tulisan yang selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia dan dunia internasional.

Peran dan fungsi wartawan yang berkesinambungan dalam mempromosikan wisata bahari, lanjut Esthy akan mendongkrak kunjugan wisman  marine tourism hingga 4 kali lipat dari capaian tahun lalu yang mencapai 1 juta wisman per tahun.

Adapun kategori Pemenang “Anugerah Pesona Bahari 2016” untuk Kategori Juara Terbaik (Best of the Best) berhak atas hadiah uang sebesar Rp 100 juta.  Media Online (Juara I, II, III, harapan I, II) mendapat uang masing-masing Rp 40 juta, Rp 30 juta, Rp 20 juta, Rp 10 juta, dan Rp 5 juta.

Media Cetak Surat Kabar (Juara I, II, III, harapan I, II) mendapat uang masing-masing Rp 40 jt, Rp 30 jt, Rp 20 jt, Rp 10 jt, dan Rp 5 jt. SedangkanMedia Cetak Majalah (Juara I, II, III, harapan I, II) masing-masing juga akan menerima hadia uang Rp 40 juta, Rp 30 juta, Rp 20 juta, Rp 10 juta, danRp 5 juta.  

Berdasarkan pengamatan Travelplusindonesiaterkait penyelenggaraan dan hasil lomba menulis wisata bahari ini tahun lalu, ada beberapa catatan yang mesti diperhatikan pihak penyelenggara.

Pertama, jumlah peserta setiap kategori berbeda. Untuk kategori media online yang sedangbooming, pesertanya jauh lebih besar dibanding media cetak koran apalagi majalah. Perlu penambahan jumlah pemenangnya untuk kategori media online agar lebih adil.   Persaingan di kategori online jelas akan lebih sengit ketimbang majalah yang boleh dibilang semakin menurun jumlahnya. Dikhawatirkan di kategori majalah yang menang medianya itu-itu lagi.

Kedua, hadirnya wartawan yang biasa “ngepos” di Kemenpar dan ikut menyeleksi tahap awal peserta lomba, menimbulkan kesan tidak fair karena diduga akan muncul unsur subyektif, faktor like and dislike bisa saja bermain di sana terhadap peserta yang ikut dan dikenalnya, padahal sebenarnya tulisan peserta itu bagus atau sebaliknya tidak bagus.  Oleh karena itu disarankan wartawan yang biasa meliput di Kemenpar TIDAK BOLEH ikut menyeleksi.

Ketiga, begitupun dengan kehadiran wartawan yang menjadi salah satu juri lomba ini. Pasalnya wartawan tersebut pun mengenal rekan-rekannya sesama wartawan yang biasa meliput di kementerian ini, sehingga kemungkinan terjadi subyektivitas amat besar seperti tersebut di atas. Oleh karena itu, sebaiknya wartawan yang menjadi juri pun bukan wartawan yang biasa meliput di Kemenpar.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: adji & agung-humas kemenpar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.